Kepala Pengawas Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi. Foto: Medcom.id/Ilham Wibowo.
Kepala Pengawas Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi. Foto: Medcom.id/Ilham Wibowo.

OJK: IHSG Berhasil Menguat 0,10% di Tengah Pengetatan Likuiditas Global

Despian Nurhidayat • 03 November 2022 22:00
Jakarta: Kepala Pengawas Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan di tengah pengetatan likuiditas global, hingga 25 Oktober 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat 0,10 persen (mtd) ke level 7.048,38 dengan non-resident masih mencatatkan inflow sebesar Rp7,74 triliun (mtd).
 
Secara tahun kalender (ytd), IHSG tercatat menguat sebesar 7,09 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp77,22 triliun.
 
"Sementara itu, di pasar SBN, non-resident mencatatkan outflow Rp16,04 triliun (mtd) sehingga mendorong rerata yield SBN naik sebesar 23,27 bps mtd di seluruh tenor. Secara (ytd), rerata yield SBN telah meningkat sebesar 103 bps dengan non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp177,13 triliun," ungkapnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Oktober 2022 secara virtual, Kamis, 3 November 2022.

Lebih lanjut, kinerja reksa dana per 25 Oktober mengalami penurunan tercermin dari penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB) sebesar 1,14 persen (mtd) di Rp524,61 triliun dan tercatat net redemption sebesar Rp7,67 triliun (mtd).
 
Baca juga: Dana Terhimpun di Pasar Modal Capai Rp190,9 Triliun

 
Secara ytd, NAB turun sebesar 9,31 persen dan masih tercatat net redemption sebesar Rp61,66 triliun, namun minat masyarakat untuk melakukan pembelian Reksa Dana masih tinggi ditandai nilai subscription sebesar Rp777,86 triliun.
 
Sementara itu, minat untuk penghimpunan dana di pasar modal masih terjaga tinggi yaitu sebesar Rp190,9 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 48 emiten.
 
Di pipeline, masih terdapat 99 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp83,32 triliun dengan rencana Penawaran Umum oleh emiten baru sebanyak 61 perusahaan.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan