Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.

Bos BI Hakulyakin Ekonomi RI Tumbuh hingga 5,3% Tahun Depan

Husen Miftahudin • 30 November 2022 16:18
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan prospek yang baik. Meski di tengah gejolak ekonomi global yang belum mereda, ia hakulyakin ekonomi Indonesia pada 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5 persen sampai 5,3 persen.
 
"Dan akan terus meningkat menjadi 4,7 persen sampai 5,5 persen pada 2024 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat," ungkap Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 30 November 2022.
 
Di sisi lain inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) diprakirakan menurun dan kembali ke dalam sasaran 3,0 persen plus minus satu persen pada tahun depan dan 2,5 persen plus minus satu persen pada 2024, dengan inflasi inti akan kembali lebih awal pada paruh pertama 2023.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurutnya, hal ini seiring dengan tetap terkendalinya inflasi harga impor (imported inflation) dengan nilai tukar rupiah yang stabil dan respons kebijakan moneter yang front loaded, preemptive, dan forward looking.
 
Koordinasi kebijakan yang erat dengan pemerintah pusat dan daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) berkontribusi kuat pada terkendalinya inflasi.
 
"Sinergi dan inovasi merupakan kunci dari prospek kinerja ekonomi Indonesia pada 2023 dan 2024 yang akan melanjutkan ketahanan dan kebangkitan ekonomi," tutur Perry.
 
Baca juga: Pemerintah Gelontorkan Beras ke Pasar Demi Stabilkan Harga Jelang Nataru

 
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan, ke depan, kondisi global masih tidak pasti dan sulit untuk diprediksi. "Pada 2023 betul-betul kita harus hati-hati dan waspada tanpa mengurangi optimisme," katanya.
 
Karena itu, sambung Jokowi, dalam melakukan perumusan kebijakan sinergi fiskal dan moneter perlu terus diperkuat agar kebijakan ekonomi nasional yang dihasilkan memberikan manfaat yang besar bagi rakyat dan negara dalam memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
(HUS)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif