Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Ada Good News, 6 Saham Berpotensi Cuan Sepekan

Annisa ayu artanti • 09 Januari 2023 11:52
Jakarta: Beberapa data dalam pekan ini diprediksi akan menjadi angin segar bagi pasar saham. Mulai dari good news PMI manufaktur, inflasi, hingga non-farm payroll. Sektor-sektor saham yang tertopang tiga data tersebut itu pun berpotensi untuk cuan.
 
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Rifqi Satria Dinandra PMI Manufaktur Desember yang sudah rilis menjadi good news karena ternyata mengalami kenaikan dari 50,3 menjadi 50,9. Kenaikan ini terjadi karena output produksi dan permintaan barang baru yang mengalami kenaikan.
 
PMI Manufaktur Desember yang sudah rilis menjadi good news karena ternyata mengalami kenaikan dari 50,3 menjadi 50,9. Kenaikan ini terjadi karena output produksi dan permintaan barang baru yang mengalami kenaikan.

"Permintaan barang baru ini tidak hanya domestik, tetapi juga dari importir luar negeri. Yang menjadi momok tahun lalu yakni inflasi kenaikan harga barang, kini sudah mulai berkurang tekanannya. Tekanan dari kenaikan harga barang sudah mulai mereda," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 9 Januari 2023.
 
Baca juga: Indeks Acuan Saham Indonesia Bergerak Ciamik Pekan Ini 

Sementara itu terkait inflasi, terangnya, pada Desember inflasi Indonesia mengalami kenaikan 5,51 persen year on year (yoy) dan ini lebih tinggi dibandingkan konsensus.
 
"Inflasi yang dilaporkan BPS ternyata lebih tinggi dibandingkan konsensus di level 5,39 persen. Ini memang menjadi tekanan bagi market. Namun, hal ini tidak terlalu mengkhawatirkan karena di akhir tahun kenaikan tingkat inflasi memang kerap terjadi. Adapun penyebab inflasi di akhir 2022 adalah harga komoditas bensin, bahan bakar rumah tangga, dan tarif angkutan udara atau tarif transportasi," jelasnya.
 
Terkait non-farm payroll AS, dijelaskannya, di AS tiap bulan ada data yang dirilis terkait penambahan tenaga kerja. Menariknya, pada Desember lalu terjadi penambahan 223 ribu pekerja baru di AS atau lebih tinggi dibandingkan konsensus sebesar 200 ribu.
 
"Selanjutnya, kenaikan upah tumbuh lebih rendah hanya sebesar 0,3 persen dibandingkan konsensus yang sebesar 0,4 persen. Ini menjadi good news untuk market pekan ini," ujarnya.
 
Ia pun menegaskan market pekan ini juga tertopang oleh salah satu konfirmasi dari daya beli masyarakat terkait inflasi di AS, dimana inflasi inti AS di November tercatat pada level enam persen, sedangkan inflasi umum di level 7,1 persen.
 
"Baik inflasi inti atau umum keduanya sudah dalam tren penurunan. Investor akan memperhatikan data inflasi Desember untuk melihat efektivitas kenaikan suku bunga yang dilakukan The Fed untuk menurunkan inflasi," ucapnya.
 
Tertopang good news seperti ini, Rifqi pun merekomendasikan buy untuk trading dalam sepekan ini sampai 13 Januari 2023 mendatang pada enam saham berikut ini:
  1. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): support Rp4.230, resistance Rp4.440.
  2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO): support Rp7.250, resistance Rp7.525.
  3. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP): support Rp9.900, resistance Rp10.250.
  4. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR): support Rp6.925, resistance Rp7.325.
  5. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS): support Rp625, resistance Rp670.
  6. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG): support Rp625, resistance Rp675. 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan