Direktur Utama Indo Boga Sukses Edi Nugroho mengatakan pada 2021 lalu perusahaan yang menjalankan usaha restoran dan aktivitas perusahaan holding ini mampu mencetak laba Rp8,64 miliar. Capaian ini naik 104 persen dibandingkan dengan capaian di 2020 sebesar Rp4,2 miliar. Sedangkan di 2019 laba komprehensifnya hanya Rp4,23 miliar.
"Kenaikan ini (laba komprehensif tahun berjalan) terutama disebabkan oleh hasil kinerja dari perdagangan ikan yang dilakukan oleh PT INH (PT Indo Nations Harvest) telah dijalankan selama 12 bulan penuh pada 2021," ujar Edi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 5 April 2022.
Sementara itu, untuk pendapatan perseroan di tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp67,34 miliar. Catatan ini juga naik Rp14,03 miliar atau sebesar 26 persen apabila dibandingkan dengan pendapatan di 2020 sebesar Rp53,30 miliar.
"Peningkatan pendapatan ini ditopang oleh perdagangan ikan yang dilakukan oleh PT INH (anak usaha) yang telah dijalankan selama 12 bulan penuh pada 2021," tuturnya.
Edi menambahkan, untuk aset lancar perseroan sebesar Rp25,83 miliar terdapat kenaikan aset lancar sebesar Rp7,07 miliar atau sebesar 38 persen bila dibandingkan dengan periode 2020 sebesar Rp18,76 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh persediaan di KSI (PT Kairos Sukses Indonesia) dan PT INH.
Sedangkan total liabilitas perseroan sebesar Rp37,99 miliar atau naik Rp15,57 miliar setara 69 persen apabila dibandingkan dengan 2020 yaitu sebesar Rp22,42 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya penambahan utang pajak, utang usaha, dan utang bank.
Untuk saldo ekuitas sebesar Rp171,62 miliar atau turun Rp12,98 miliar setara penurunan tujuh persen jika dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp184,60 miliar. "Penurunan ini terutama disebabkan oleh perubahan kepentingan nonpengendali atas kepemilikan saham minoritas di PT INH dan PT KSI," ulasnya.
Terkait dengan rencana Initial Public Offering (IPO), perusahaan akan melakukan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,6 miliar lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp25 per lembar. Jumlah ini setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga penawaran umum perdana saham Indo Boga dalam masa bookbuilding adalah Rp65-Rp100 per unit. Dengan rentang harga tersebut, jumlah seluruh nilai penawaran umum sebanyak-banyaknya adalah Rp160,73 miliar.
Pada saat yang sama, perusahaan juga akan menerbitkan maksimal 803 ribu Waran Seri I atau sebanyak-banyaknya 12,50 persen dari jumlah saham saat pendaftaran IPO disampaikan. Waran Seri I akan diberikan gratis kepada pemegang saham baru. Indo Boga menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
"Masa penawaran awal berlangsung pada 31 Maret 2022 sampai dengan 6 April 2022. Setelah itu, tanggal efektif diperkirakan pada 14 April 2022," pungkas dia.
Masa penawaran umum perdana saham perusahaan akan dilakukan pada 19-21 April 2022. Penjatahan akan dilakukan pada 21 April 2022, disusul distribusi saham per 22 April 2022 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 April 2022 atau sekitar sepekan sebelum Idulfitri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News