Selain mengakomodasi pelaku usaha dan korporasi Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia, Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong menyampaikan, KB Bukopin yakin program Korean Link Business turut mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia dan sekaligus memperkuat eksistensi KB Bukopin.
"Setelah melakukan peningkatan pelayanan dan produk di bawah strategi baru yang bertajuk 'Next Level Banking' dan merilis Television Commercial (TVC), KB Bukopin siap untuk melanjutkan momentum perubahan," kata Robby, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 9 Juni 2022.
Melalui Korean Link Business, lanjutnya, rancangan terus dikeluarkan oleh KB Bukopin guna mengakomodasi investasi-investasi asing yang masuk ke Indonesia. Melalui berbagai produk dan layanan perbankan, program ekosistem korporasi di dunia bisnis ini dirancang untuk membantu perusahaan-perusahaan Korea yang beroperasi di Indonesia mengembangkan bisnisnya.
Saat ini, terdapat lebih dari 2.000 perusahaan asal Korea Selatan di Indonesia, baik skala besar maupun kecil. Dari jumlah itu, terdapat 190 perusahaan yang menjadi nasabah KB Kookmin di Korea Selatan. KB Bukopin mencatat hingga kuartal I-2022, Korean Link Business telah menjaring 51 korporasi Korea Selatan di Indonesia.
Sebanyak 44 di antaranya dalam penghimpunan dana, serta tujuh lainnya penyaluran kredit dan trade finance. Nama-nama besar masuk ke dalam daftar itu, di antaranya Krakatau Posco, Lotte Group, LG Electronics, Hyundai, Hankook Tire, Lock&Lock, dan masih banyak lagi. Salah satu dukungan yang diberikan adalah pada Hyundai, pabrikan mobil asal Korea.
Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) mendominasi investasi langsung di Indonesia di awal 2022. Sepanjang kuartal I-2022, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sebesar Rp282,4 triliun, tumbuh 28,5 persen secara tahunan (yoy) atau 16,9 persen secara kuartalan (qtq).
Pencapaian itu sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam sedekade terakhir. Secara komparatif, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp135,2 triliun atau tumbuh 25,1 persen dibandingkan dengan kuartal I-2021. Menurut Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, hal ini adalah bukti bahwa kepercayaan investor terhadap Indonesia semakin kuat.
"Media tolong dicatat, untuk global atau luar negeri sudah mulai nyaman dan sudah mulai yakin terhadap stabilitas kebijakan negara dalam mendorong investasi masuk ke Indonesia. Ini buktinya apa? Dibandingkan dengan kuartal IV-2021, itu tumbuhnya 31,8 persen," pungkas Bahlil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News