Hal ini tercermin dari persentase responden rumah tangga yang menyatakan melakukan penambahan utang pada November 2021 tercatat sebanyak 7,4 persen dari total responden, lebih rendah dibandingkan 8,6 persen dari bulan sebelumnya.
"Sementara itu, responden rumah tangga yang menyatakan tidak melakukan penambahan pembiayaan tercatat sebesar 92,6 persen dari total responden," ungkap hasil survei yang dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Minggu, 19 Desember 2021.
Adapun permintaan pembiayaan pada November 2021 terutama bersumber dari bank umum dengan pangsa sebesar 38,9 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan 37,9 persen pangsa pada bulan sebelumnya. Sumber pembiayaan lain yang menjadi alternatif pilihan antara lain dari koperasi (pangsa 18,6 persen), leasing (pangsa 12,4 persen), dan teman atau kerabat (pangsa 9,7 persen).
Menurut jenis pembiayaan, Kredit Multi Guna (KMG) merupakan jenis produk yang paling banyak diajukan oleh rumah tangga pada November 2021 dengan pangsa sebesar 43,9 persen dari total pengajuan pembiayaan baru. Diikuti oleh Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang masing-masing sebesar 18,2 persen dan 15,2 persen dari total penambahan pembiayaan.
"Pada November 2021, permintaan KMG, KPR, dan kredit peralatan rumah tangga meningkat. Sementara pengajuan baru untuk KKB dan kartu kredit terpantau menurun dibandingkan bulan sebelumnya," urai Bank Indonesia.
Menurut tingkat pengeluaran responden, pengajuan pembiayaan pada November 2021 tertinggi diajukan oleh rumah tangga dengan tingkat pengeluaran Rp1 juta sampai Rp3 juta per bulan, yaitu sebanyak 47,1 persen dari total pengajuan yang terpantau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara itu pengajuan dari kelompok rumah tangga berpengeluaran di atas Rp5 juta per bulan sebesar 14,5 persen, lebih tinggi dari 13,7 persen pada bulan sebelumnya. Sedangkan pengajuan dari kelompok rumah tangga berpengeluaran Rp3 juta sampai Rp5 juta per bulan sebesar 38,4 persen, menurun dibandingkan Oktober 2021.
"Aspek penghambat utama dalam pengajuan pembiayaan pada November 2021 adalah tingkat suku bunga (pangsa 23,3 persen jawaban responden). Faktor lainnya yang cukup berpengaruh antara lain persetujuan dari lembaga peminjam (pangsa 20,5 persen), serta administrasi (pangsa 11,8 persen)," urai hasil survei.
Di sisi lain, sebanyak 5,6 persen dari responden yang tidak melakukan penambahan permintaan pembiayaan di November 2021 memiliki rencana untuk mengajukan penambahan pembiayaan pada waktu yang akan datang. Pangsa responden yang memiliki rencana pembiayaan ke depan tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan Oktober 2021 sebesar 5,5 persen.
Apabila dirinci lebih lanjut, sebanyak 1,0 persen dari total responden yang disurvei pada November 2021 berencana menambah pembiayaan pada tiga bulan mendatang, lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 0,8 persen. Sementara itu, 1,5 persen lainnya merencanakan pengajuan pembiayaan pada enam bulan mendatang yang tercatat sedikit lebih rendah dibandingkan 1,6 persen pada bulan sebelumnya.
Pada rencana pengajuan pembiayaan ke depan, responden rumah tangga memilih bank umum untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan di masa mendatang (pangsa 51,4 persen). Preferensi sumber pembiayaan berikutnya adalah leasing (pangsa 14,9 persen), koperasi (pangsa 12,5 persen), dan teman (pangsa 10,6 persen).
KMG masih menjadi pilihan utama rumah tangga yang berencana melakukan pengajuan pembiayaan ke depan (pangsa 55,3 persen). Diikuti KKB dan KPR dengan pangsa masing-masing sebesar 14,9 persen dan 14,1 persen dari rencana pengajuan pembiayaan baru oleh rumah tangga. Di masa mendatang, pengajuan jenih pembiayaan KPR, KKB, dan kredit peralatan rumah tangga diprakirakan sedikit melambat.
Secara lebih spesifik, mayoritas kebutuhan pembiayaan untuk periode tiga bulan mendatang masih berupa KMG (pangsa 55,3 persen), menurun dibandingkan bulan sebelumnya (pangsa 59,5 persen). Kebutuhan terhadap kredit peralatan rumah tangga, KPR, dan kartu kredit pada tiga bulan mendatang juga terpantau menurun. Sementara itu, kebutuhan pembiayaan untuk KKB pada tiga bulan mendatang terindikasi meningkat.
"Pada enam bulan mendatang, kebutuhan pembiayaan juga masih didominasi KMG (pangsa 61,8 persen), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (pangsa 55,6 persen), diikuti dengan KPR (pangsa 16,2 persen) yang juga terpantau meningkat. Sementara itu, kebutuhan terhadap KKB dan kredit peralatan rumah tangga diprakirakan menurun pada enam bulan mendatang," tutup hasil survei tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News