Ilustrasi. FOTO: Allianz
Ilustrasi. FOTO: Allianz

Kiat Investasi Allianz Indonesia saat Pandemi

Angga Bratadharma • 12 September 2020 08:51
Jakarta: Perekonomian dunia tengah tidak menentu termasuk Indonesia akibat pandemi covid-19. Adapun tantangan lain yang dihadapi Tanah Air yakni defisit fiskal yang lebih tinggi di 2021 dan 2022, menjaga stabilitas mata uang rupiah, dan kelancaran pemerintah dalam menangani virus covid-19.
 
Dalam hal ini, Allianz Indonesia memiliki strategi dari segi investasi terutama pada investasi saham. Strategi itu yaitu beralih ke sikap yang lebih konstruktif jika dibandingkan dengan semester I. Namun demikian, Allianz tetap berhati-hati dengan mengacu kepada kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
 
Kebijakan yang dimaksudkan seperti mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total kembali untuk kota Jakarta, dan tetap melihat peluang akan adanya perbaikan secara bertahap. Sedangkan untuk obligasi, diyakini masalah pendanaan tahun ini sudah cukup setelah BI dan Kemenkeu mengumumkan skema pembagian beban dan inflasi dapat dikendalikan.

Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti mengatakan Allianz Indonesia mengantisipasi hasil investasi yang lebih baik di 2021, dengan fokusnya ada pada fase pemulihan. Allianz Indonesia mempertahankan pandangan positif pada instrumen pendapatan tetap.
 
"Setidaknya hingga kuartal I-2021 dan akan meninjau ulang sesuai dengan kondisi ekonomi dan pasar," kata Ni Made Daryanti, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 12 September 2020.
 
Untuk berinvestasi secara tepat, lanjutnya, seorang investor harus memahami profil risikonya, memiliki target jangka panjang, dan memilih portofolio yang terdiversifikasi. Ia mengimbau agar investor selalu mengkaji ulang portofolio aset yang dimiliki, pilih instrumen investasi berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi, dan lakukan investasi secara berkala.
 
"Tidak ada satupun instrumen investasi yang dapat memberikan imbal hasil tertinggi setiap tahunnya. Portofolio yang terdiversifikasi dengan baik akan menambah nilai aset dan memberikan ketenangan pikiran," kata Ni Made Daryanti.
 
Adapun faktor yang harus diwaspadai di 2021 secara global yakni dampak gelombang kedua covid-19 terhadap ekonomi, pergerakan harga minyak dunia yang disebabkan meningkatnya tensi geopolitik, meningkatnya tensi antara Amerika Serikat dan Tiongkok, dan volatilitas pasar sebagai dampak dari tahun politik Amerika Serikat.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan