Ilustrasi. Foto: Grafis Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Grafis Medcom.id

Tabungan yang Harus Kamu Punya di 2023

Husen Miftahudin • 13 Januari 2023 10:42
Jakarta: Berita-berita ancaman resesi ekonomi global yang diprediksi bakal terjadi di tahun ini membuat kita harus ekstra sigap menyiapkan segala 'bekal' keuangan agar terhindar dari krisis. Dikutip dari berbagai sumber yang dirangkum Medcom.id, berikut tabungan yang harus kamu punya di 2023.
 
Tabungan dana darurat
 
Dana darurat merupakan simpanan uang yang bisa kita pakai untuk menutup pengeluaran dalam periode waktu tertentu, tanpa ada pemasukan atau tanpa harus berutang saat terjadi krisis. Pasalnya, dalam krisis kita harus menghadapi situasi yang tak pasti yang bisa memicu kenaikan harga dan kebutuhan hidup (terasa) bertambah sementara penghasilan berkurang.
Oleh karena itu, keberadaan dana darurat yang ideal menjadi sangat penting. Dana darurat ideal bisa digunakan hingga kita mendapatkan solusi untuk memulihkan penghasilan kita.
 
1. Berapa banyak kebutuhan dana darurat?
Besarnya dana darurat tergantung kondisi dan jumlah tanggungan yang berpatokan pada pengeluaran rutin setiap bulan. Untuk menghitung kebutuhan dana darurat, kamu perlu cek lagi catatan pengeluaran rutin bulanan.
 
Berikut empat cara untuk menghitung dana darurat ideal sebagai berikut:
 
- Lajang: Tiga sampai empat kali pengeluaran rutin bulanan. Asumsinya, jika kamu tidak memiliki penghasilan, kamu masih bisa hidup tanpa mengurangi besaran gaya hidup selama tiga hingga empat bulan ke depan.
- Menikah tanpa anak: Enam kali pengeluaran rutin bulanan.
- Menikah, anak (tanggungan) satu orang: Sembilan kali pengeluaran rutin bulanan.
- Menikah, anak (tanggungan) dua orang: 12 kali pengeluaran rutin bulanan.
 
2. Rencanakan bertahap
Setelah kamu tahu jumlah dana darurat yang ideal, kamu bisa membangun dana darurat secara bertahap. Jika ada pemasukan ekstra, alokasikan lebih banyak ke rekening dana darurat ini.
 
Tak perlu khawatir dengan jumlahnya yang bertambah sedikit demi sedikit. Asal konsisten, target dana darurat yang ideal pasti akan tercapai.
 
3. Pisahkan rekening
Rekening yang kamu gunakan untuk dana darurat hendaknya yang mudah diakses dan cepat proses pencairannya. Kamu bisa memanfaatkan tabungan biasa, deposito, reksa dana pasar uang, ataupun logam mulia. Keempatnya memiliki karakter yang berbeda sehingga kamu juga perlu mengalokasikan dengan cermat, berapa persen masing-masingnya.
 
Sebaiknya rekening dana darurat dan rekening belanja harian harus dipisahkan agar dana darurat tidak terganggu dan kamu bisa dengan jelas melihat capaian target dana darurat.
 
Tabungan pendidikan anak
 
Tabungan pendidikan anak adalah jenis tabungan yang diperuntukkan untuk menyimpan dana pendidikan anak mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga Universitas.
 
Mempersiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin menjadi sangat penting. Manfaat menabung untuk dana pendidikan ini tidak lain agar para orang tua tidak terlalu terbebani oleh berbagai macam kebutuhan sekolah buah hati tercinta, mulai dari uang SPP, seragam, hingga dana kegiatan dan akomodasi.
 
Berikut cara menyiapkan tabungan pendidikan anak dengan tepat:
 
1. Lakukan survei biaya pendidikan anak
Sebelum mulai menyiapkan tabungan pendidikan anak, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencari tahu berapa biaya yang akan dibutuhkan untuk pendidikan anak.
 
Untuk itu, kamu juga harus mempertimbangkan sejauh apa pendidikan yang akan diberikan kepada anak. Apakah kamu ingin anak menempuh pendidikan formal hingga jenjang sarjana? Atau, apakah kamu juga ingin anak mendapatkan pendidikan nonformal seperti les Bahasa Inggris atau untuk menunjang skills-nya di masa depan?
 
2. Hitung dana pendidikan yang dibutuhkan
Setelah melakukan survei, kamu tentu sudah bisa memperkirakan apa saja yang membutuhkan biaya untuk pendidikan anak mulai dari uang pangkal, iuran bulanan atau semester, hingga iuran-iuran lain yang mungkin diperlukan.
 
Di luar berbagai iuran yang harus dibayar saat anak mulai berkuliah, kamu juga perlu mempertimbangkan biaya-biaya tambahan lainnya. Biaya tambahan ini termasuk biaya untuk membeli seragam, buku pelajaran, berbagai perlengkapan sekolah yang akan dibutuhkan anak, hingga biaya transportasi anak pulang-pergi sekolah.
 
3. Pilih instrumen tabungan pendidikan anak yang sesuai
Saat ini, ada banyak instrumen tabungan atau investasi yang bisa dipilih sebagai tabungan pendidikan anak, seperti tabungan berjangka (tabungan yang hanya dapat dicairkan setelah mencapai masa waktu tertentu), asuransi pendidikan, reksa dana (investasi yang dananya dikelola oleh manajer investasi dalam berbagai instrumen investasi seperti saham dan pasar uang), serta emas.
 
Di antara berbagai pilihan instrumen tabungan atau investasi untuk tabungan pendidikan anak ini, kamu perlu memilih instrumen tabungan atau investasi yang paling sesuai dengan kondisi serta rencana finansial.
 
Jika kamu ingin memiliki tabungan untuk jangka panjang, investasi dalam bentuk reksa dana bisa jadi pilihan yang tepat. Reksa dana memungkinkan kamu untuk mendapatkan dana tambahan dari keuntungan investasi. Hanya saja, investasi ini memiliki risiko kerugian dalam berinvestasi. Jadi, pilih reksa dana yang sesuai dengan profil risiko investasi.
 
Sementara, jika kamu sudah memiliki target pendidikan anak dalam waktu dekat, memiliki tabungan berjangka mungkin pilihan yang tepat. Kamu bisa langsung memilih kapan tempo pencairan dana tabungan tersebut.
 
Baca juga: Dear Mahasiswa, Perencanaan Keuangan Itu Penting Banget Lho!

 
Tabungan pensiun
 
Tabungan pensiun merupakan tabungan untuk mempersiapkan simpanan uang di masa pensiun nanti. Simpanan tersebut dapat digunakan untuk berbagai investasi atau kegiatan bisnis lainnya di masa pensiun.
 
Tabungan pensiun penting dilakukan sedari dini agar kamu bisa menikmati masa tua tanpa khawatir mengenai uang, tidak perlu membebani anak cucu kelak, serta bisa meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi hidup keluarga selanjutnya.
 
1. Hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih tabungan pensiun
Tabungan pensiun memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan produk keuangan lainnya. Secara umum, seluruh tabungan pensiun yang beredar di pasar memiliki keunggulan yang tidak jauh berbeda.
 
Dalam hal ini, kamu perlu memperhatikan jumlah besaran setoran awal, jumlah saldo minimum tabungan, biaya administrasi setiap bulan, persyaratan pengajuan, bunga tabungan, maksimal penarikan, biaya penutupan rekening, serta biaya penggantian kartu ATM.
 
2. Cara buka tabungan pensiun
Berikut tahapan untuk dapat membuka rekening tabungan pensiun secara umum. Tahapan-tahapan tersebut di antaranya:
- Siapkan Kartu Identitas Diri (KTP/ Identitas Kartu Identitas Pensiun) asli maupun copy sebagai persyaratan administratif.
- Persiapkan uang tunai sebagai setoran awal sedikitnya sesuai dengan ketentuan minimum masing-masing bank.
- Menyerahkan Surat Persyaratan Pembayaran Pensiun Melalui Rekening (SP3R).
- Setelah seluruh persyaratan siap, datang ke bank yang diinginkan pada kantor cabang terdekat sesuai dengan tempat tinggal.
- Ambil nomor antrean Customer Service (CS).
- Selanjutnya, ikuti arahan CS. Pada tahap ini CS akan menyiapkan buku tabungan.
- Jika buku tabungan sudah diterima, maka rekening tabungan telah dimiliki.
 
Investasi jangka pendek
 
Investasi jangka pendek adalah produk investasi yang dilakukan dengan cara menyetor atau menyimpan sejumlah dana pada instrumen investasi tertentu dalam kurun waktu yang singkat. Keuntungan dan modal dari investasi tersebut bisa dicairkan dalam waktu relatif singkat, biasanya mulai dari tiga bulan hingga kurang dari satu tahun.
 
Dana atau modal dari aktivitas investasi tersebut ada yang sifatnya pendapatan tetap atau pemasukan di setiap periode waktu tertentu, maupun bisa ditransaksikan dan dicairkan. Oleh sebab itu, investasi berjangka pendek ini bisa dibilang memiliki ragam atau jenis yang banyak dan mampu memberikan hasil keuntungan yang terbilang menjanjikan.
 
Selain dijadikan sebagai strategi menanam modal yang utama, investasi berjangka pendek ini juga bisa menjadi strategi diversifikasi. Secara umum, strategi diversifikasi ini adalah meletakkan sejumlah modal investasi pada instrumen atau produk yang memiliki tingkat risiko lebih rendah. Tujuannya tentu tidak lain untuk meminimalkan risiko kerugian pada portofolio investasi ketika pasar modal tengah tidak stabil atau bergejolak.
 
Kamu juga harus memahami instrumen apa saja yang ideal dan cocok dipilih dalam aktivitas investasi tersebut. Berikut beberapa contoh investasi jangka pendek yang layak untuk dipilih.
 
1. Deposito
Deposito adalah produk tabungan yang ditawarkan oleh lembaga perbankan dan memiliki cara kerja menyetorkan dana dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Kemudian, dana tersebut akan dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Keuntungan yang didapatkan dari investor deposito biasanya berasal dari tingkat bunga yang diberikan dan bersifat tetap hingga masa jatuh tempo.
 
Namun, perlu dipahami jika kamu terpaksa harus mengambil dana simpanan deposito sebelum durasinya berakhir, akan ada denda yang harus dibayar dengan nominal sesuai kebijakan pihak perbankan. Karena itu, sesuaikan jangka waktu investasi deposito ini dengan kebutuhan agar terhindar dari risiko tersebut.
 
2. Reksa dana
Reksa dana merupakan instrumen investasi dengan cara kerja mengumpulkan modal dari banyak investor sekaligus dan dikelola oleh pihak manajer investasi. Karena mengumpulkan dana dari kumpulan investor, kamu bisa mulai berinvestasi reksa dana dengan modal mulai dari Rp10 ribu.
 
Di samping itu, karena pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi, kamu bisa bebas berinvestasi dan mendapatkan untung tanpa repot memikirkan strategi dalam mengelola dananya.
 
Ada banyak macam investasi reksa dana yang bisa dipilih, seperti reksa dana pasar uang, reksa dana saham, hingga reksa dana campuran. Namun, jika tujuannya adalah untuk investasi jangka pendek, ada baiknya untuk memilih produk reksa dana berisiko rendah, seperti pasar uang.
 
Pada jenis reksa dana tersebut, manajer investasi umumnya akan mengalokasikan dana pada obligasi dengan masa jatuh tempo di bawah satu tahun atau deposito. Jadi, tingkat risikonya terbilang relatif lebih rendah tapi tetap mampu memberikan keuntungan yang terjamin.
 
3. Surat Berharga Negara (SBN)
Pada instrumen ini, modal yang dibutuhkan untuk memulai investasi adalah Rp1 juta dan bisa dibeli melalui sejumlah platform. Instrumen ini termasuk sebagai favorit investor karena memiliki peluang keuntungan relatif menggiurkan dan aman karena dijamin oleh negara.
 
Saat memiliki SBN, kamu akan mendapatkan pembayaran modal beserta kupon imbalannya dalam kurun waktu tertentu. Ada beberapa jenis SBN yang bisa dipilih, seperti Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Ritel Indonesia (ORI), serta Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Jadi, kamu pun bisa bebas berinvestasi instrumen ini dengan menyesuaikan kebutuhan dan keinginan.
 
4. P2P lending
P2P lending adalah aktivitas peminjaman modal antarinvestor dengan pihak peminjam. Namun, dibandingkan dengan produk lainnya, P2P lending memiliki tingkat risiko yang relatif lebih besar sehingga kamu wajib memahami cara kerjanya sebelum terjun.
 
Secara umum, cara kerja dari instrumen ini adalah investor menanam modal pada sejumlah peminjam yang membutuhkan bantuan dana melalui perusahaan fintech.
 
Utamanya, hanya pilih perusahaan fintech yang terpercaya dan legal, serta telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan begitu, kamu bisa memastikan perusahaan fintech yang dipilih bukan bodong.
 
Baca juga: Mau Investasi Jangka Pendek? Cek Dulu Kelebihan dan Kekurangannya

 
Investasi jangka panjang
 
Investasi jangka panjang merupakan jenis investasi yang cocok dengan rencana lebih dari satu tahun. Sebelum memulai investasi, kamu harus mengetahui terlebih dahulu tujuan dari investasi yang akan dilakukan, karena hal ini berkaitan dengan pemilihan instrumen investasi dan profil risiko yang berbeda-beda setiap individunya.
 
Apabila investasi ditujukan untuk kebutuhan pribadi, maka investasi jangka panjang bertujuan untuk mewujudkan target yang membutuhkan biaya besar, seperti dana pendidikan, dana pensiun, dana haji/umrah, dan lain-lain. Selain itu, investasi juga bertujuan memberi pendapatan dalam periode tertentu seperti dividen, bunga, royalti, dan sebagainya.
 
Berikut lima jenis instrumen investasi yang cocok digunakan untuk berinvestasi dalam jangka panjang:
 
1. Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang atas perusahaan yang memiliki potensi keuntungan lebih besar dan diikuti dengan potensi kerugian yang besar pula (high risk high return).
 
Investor yang menanamkan modalnya di saham akan berpotensi mendapatkan dividen, yaitu sebuah keuntungan yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham. Selain mendapat dari dividen, investor juga berpotensi memperoleh keuntungan dari capital gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual.
 
Namun, investor juga harus bersedia menanggung risiko apabila perusahaan sedang mengalami kerugian yang berdampak langsung kepada kondisi saham perusahaan itu sendiri.
 
2. Reksa dana campuran
Reksa dana bisa menjadi instrumen investasi alternatif bagi kamu yang tidak memiliki waktu banyak dan keahlian dalam mengelola investasinya, karena dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Pada reksa dana jenis ini, modal investor akan ditempatkan oleh MI di beberapa efek sekaligus, seperti pasar uang (deposito), ekuitas (saham), dan surat utang (obligasi).
 
Reksa dana campuran cocok untuk investor yang memiliki risiko profil moderat dan ingin berinvestasi dalam jangka panjang (tiga sampai lima tahun, atau lebih).
 
3.   Reksa dana saham
Reksa dana saham mengalokasikan dananya ke saham (80 persen) dan 20 persen sisanya diinvestasikan ke instrumen lainnya, seperti pasar uang dan obligasi.
 
Dengan tingginya persentase alokasi pada saham, maka tingkat risiko dan imbalnya akan mengikuti pergerakan perdagangan saham. Dikarenakan harga saham yang fluktuatif, maka reksa dana saham cocok digunakan untuk investasi jangka panjang.
 
4.   Properti
Properti dikenal sebagai instrumen yang memiliki nilai investasi tinggi dan dimanfaatkan untuk memperoleh passive income. Kamu bisa membeli properti (rumah, apartemen, ruko) di lokasi strategis dan kemudian disewakan yang akhirnya berpotensi menghasilkan keuntungan.
 
Nilai plus dari kepemilikan properti sebagai instrumen investasi adalah harganya yang cenderung naik dan memiliki prospek baik sepanjang tahun. Namun, risiko kerugian yang didapat adalah membutuhkan modal yang besar, biaya perawatan, dan pajak yang tinggi.
 
5.   Emas
Harga emas yang cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya menjadi alasan banyak masyarakat berinvestasi di emas. Selain itu, emas memiliki risiko yang minim dan tahan terhadap laju inflasi, kamu juga bisa menjual emas kapanpun saat dibutuhkan.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(HUS)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif