Berdasarkan laporan keuangan perseroan, Jumat, 7 Mei 2020 pendapatan usaha PT Timah pada tiga bulan pertama 2021 sebesar Rp2,44 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal I-2020 yang sebesar Rp4,43 triliun.
Namun berkat efektivitas manajemen biaya, Timah berhasil membukukan laba operasi sebesar Rp131 miliar atau naik dibandingkan kuartal I-2020 yang minus sebesar Rp434 miliar.
Sementara itu laba tahun berjalan kuartal I-2021 sebesar Rp10 miliar. Pada tahun lalu di kuartal pertama Timah mencatat rugi sebesar Rp413 miliar.
Di sisi lain, profitabilitas Timah juga tercatat terus membaik. Hal itu terlihat dari Gross Profit Margin (GPM) sebesar 13,21 persen dan Net Profit Margin (NPM) sebesar 0,42 persen.
Adapun likuiditas PT Timah masih sehat dengan current ratio sebesar 128,57 persen. Solvabilitas perusahaan juga menunjukkan perbaikan dimana Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 123,19 persen.
Per 31 Maret 2021, total aset perseroan tercatat sebesar Rp13,63 triliun, turun enam persen dibandingkan total aset pada 31 Desember 2020 yang sebesar Rp14,52 triliun. Penurunan terjadi pada aset lancar sebesar Rp201 miliar dan aset tidak lancar Rp681 miliar.
Sedangkan secara rinci total liabilitas dan ekuitas perseroan per 31 Maret 2021 sebesar Rp8,58 triliun dan Rp5,08 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News