"Kita jaga (NPL), upayakan di bawah tiga persen, upayanya mencermati nasabah apa yang bisa dibantu, agar bisa terus siap untuk berkembang lagi. Kami juga berupaya relaksasi melihat tingkat suku bunga dan menunda pembayaran pokok, tergantung kebutuhan," kata Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja, dalam konferensi pers daring, Senin, 12 April 2021.
Dia menuturkan pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) paling terkena parah saat pandemi. Pertumbuhannya selama 2020 pun sangat minim, sehingga perseroan berupaya melihat peran bank untuk pembiayaan, pembekalan, dan pengembangan UMKM.
"Sektor potensial cukup merata, mulai dari perdagangan, manufaktur, digital e-commerce membantu para UKKM ini. Secara rasio masih di 15 persen UMKM kami, ini core customer yang akan kami bina," tambahnya.
Di sisi lain perseroan juga terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia setelah delapan dekade hadir sebagai mitra perbankan.
"Ke depan kami harus mengambil peran lebih besar, hal ini kami mulai dengan mengubah visi agar menggambarkan komitmen lebih dari sekedar dari mitra perbankan yang menyediakan solusi finansial," tambah dia.
Oleh karena itu perseroan akan meningkatkan kesehatan keuangan mulai dari individu hingga pelaku usaha kecil dan besar. Mulai dari mengubah pemahaman kebiasaan dan mindset menjadi gaya hidup finansial yang lebih sehat dan mewujudkan Indonesia yang lebih financially fit dan lebih siap menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
"Studi menunjukkan Indonesia bisa menjadi lima besar di dunia pada 2045 nanti. Membangun fondasi finansial yang efektif di masyarakat terutama generasi muda harus dimulai dari sekarang dan butuh dukungan semua pihak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id