Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI
Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI

Pekan Ini IHSG Melonjak 2,03% ke Level 5.571

Angga Bratadharma • 21 November 2020 10:03
Jakarta: Selama periode 16-20 November 2020, pasar modal Indonesia mencatatkan pergerakan data perdagangan yang seluruhnya ditutup positif pada akhir pekan ini. Peningkatan tertinggi selama sepekan terjadi pada rata-rata volume transaksi yaitu 13,54 persen menjadi 18,217 miliar saham dari 16,044 miliar saham pada pekan yang lalu.
 
Kemudian, rata-rata frekuensi harian selama sepekan turut meningkat 3,60 persen menjadi 949,073 ribu kali transaksi ketimbang 916,063 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 2,03 persen dan berada pada level 5.571,656 dari posisi 5.461,058 pada penutupan pekan lalu.
 
Kenaikan tersebut juga turut didukung oleh kapitalisasi pasar bursa yang mencapai Rp6.474,868 triliun dari Rp6.347,942 triliun atau meningkat 2,00 persen. Rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan kompak mengalami peningkatan sebanyak 0,79 persen atau Rp12,416 triliun dari Rp12,319 triliun pada penutupan pekan lalu.

"Investor asing pada Jumat mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp321,93 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp40,882 triliun," kata Sekretaris perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 21 November 2020.
 
Pada pekan ini, terdapat dua pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Rabu, 18 November, bligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank BJB Tahap II Tahun 2020 (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk mulai dicatatkan di BEI.
 
Selanjutnya pada Kamis, 19 November, Obligasi Berkelanjutan II Bank Sulselbar Tahap II Tahun 2020 (Obligasi Tahap II) yang diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mulai dicatatkan di BEI. Hasil pemeringkatan untuk Obligasi Tahap II adalah idA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
 
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2020 adalah 94 emisi dari 58 emiten senilai Rp74,47 triliun. Dengan kedua pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 466 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp425,18 triliun dan USD47,5 juta serta diterbitkan oleh 127 emiten.
 
"Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 127 seri dengan nilai nominal Rp3.667,39 triliun dan USD400 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp7,18 triliun," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan