Bank Indonesia (BI). Foto : MI/Usman Iskandar
Bank Indonesia (BI). Foto : MI/Usman Iskandar

BI Lanjutkan Bauran Kebijakan untuk Dukung Pemulihan Ekonomi

Eko Nordiansyah • 03 Mei 2021 18:16
Jakarta: Bank Indonesia (BI) melanjutkan bauran kebijakan yang akomodatif untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Dari sisi kebijakan moneter, BI mempertahankan kebijakan suku bunga rendah dengan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) di level 3,50 persen.
 
"BI dalam RDG 19-20 April mempertahankan suku bunga rendah dengan mempertahankan BI 7DRR sebesar 3,5 persen. Ini merupakan suku bunga kebijakan BI terendah sepanjang sejarah," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video conference di Jakarta, Senin, 3 Mei 2021.
 
Ia menambahkan, BI juga terus melakukan triple intervention untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamental dan mekanisme pasar. Tak hanya stabilitas nilai tukar saja, BI juga menjaga stabilitas di pasar Surat Berharga Negara (SBN).

"Stabilitas nilai tukar rupiah ini dilakukan dengan koordinasi erat dengan Kementerian Keuangan, bersama-sama menjaga. Tidak hanya stabilitas nilai tukar rupiah tapi juga di pasar SBN," ungkapnya.
 
Dari sisi kebijakan makroprudensial, BI mempertahankan kebijakan makroprudensial yang akomodatif dengan mempertahankan rasio Countercyclical Buffer (CCB) sebesar nol persen, rasio Penyangga Likuiditas-Makroprudensial (PLM) sebesar enam persen dengan fleksibilitas repo sebesar enam persen, serta rasio PLM Syariah sebesar 4,5 persen dengan fleksibilitas repo sebesar 4,5 persen.
 
Disamping itu, untuk mendorong intermediasi perbankan, BI memperkuat kebijakan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM), melonggarkan ketentuan LTV untuk KPR  menjadi 100 persen dan uang muka Kredit Kendaraan Bermotor menjadi nol persen, serta mendorong penurunan suku bunga kredit melalui transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK).
 
Dari sisi kebijakan Sistem Pembayaran, BI memperpanjang masa berlaku kebijakan pricing SKNBI, memperkuat kebijakan QRIS untuk akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien, memastikan dukungan layanan sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah dalam menghadapi Hari Raya Idulfitri; serta  memfasilitasi promosi perdagangan dan investasi serta sosialisasi penggunaan Local Currency Settlement (LCS).
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan