Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan rencana aksi korporasi tersebut menunggu kelanjutan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berencana membentuk subholding BUMN Perhotelan.
"Rencana IPO anak usaha akan ditunda sampai subholding perhotelan jadi," kata Agung dalam Public Expose Live 2020, Selasa, 25 Agustus 2020.
Ia menjelaskan, anak usahanya akan ditunjuk sebagai induk dari subholding BUMN perhotelan. Oleh karena itu paling cepat IPO akan dilakukan pada 2021.
"Anak usaha ini sendiri ditunjuk sebagai induk subholding. Mungkin IPO anak usaha paling cepat bisa 2021 atau kalau tidak di 2023," ucapnya.
Aksi IPO Wika Realty memang sudah lama direncanakan yakni pada 2018, namun hingga kini belum terealisasi.
Pada Januari 2020 lalu, Tumiyana, direktur utama sebelumnya menyatakan Wika Realty akan melantai di bursa pada semester I-2020 tetapi karena kondisi pasar yang berfluktuasi membuat perusahaan urung melakukan aksi tersebut.
Wika Realty diharapkan mampu menghimpun dana senilai Rp2 triliun dengan jumlah saham yang dilepas sebanyak 35 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News