"Termasuk Rp7,63 triliun atau sebesar lima persen dari total pembiayaan Bank BTPN sampai akhir Juni 2023 untuk berbagai kegiatan bisnis berkelanjutan dengan klasifikasi yang telah ditentukan dalam POJK 51, termasuk untuk UMKM," kata Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar dalam acara Bank BTPN Year-end Media Gathering 2023 di Bandung, Kamis, 30 November 2023.
Langkah itu, terang Henoch, mempertegas komitmen BTPN dalam mendukung penuh dan menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan untuk mendukung pemerintah mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui berbagai upaya di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Inisiatif keberlanjutan tersebut telah menjadi bagian yang terintegrasi dalam penyusunan strategi bisnis, kebijakan, dan operasional BTPN sehari-hari. Dalam praktiknya, BTPN terus memastikan standar tertinggi dalam hal governance, internal control, serta market conduct yang baik demi kepuasan para nasabah.
"Hal ini tentu dimulai dari penerapan nilai-nilai Bank BTPN yang menjadi pedoman dalam menjalankan bisnis, yakni Integritas, Nasabah yang terutama, Proaktif dan Inovatif, Kecepatan dan Kualitas, serta Sinergi," tutur dia.
BTPN telah melakukan beberapa langkah strategis untuk menjalankan komitmennya terhadap prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Diantaranya dengan merancang Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) dengan menetapkan strategi untuk mengelola dampak perubahan iklim dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
"Dalam mewujudkan prioritas keberlanjutan tersebut, Bank BTPN juga memiliki beberapa visi dalam melangkah kedepan. Diantaranya, Bank BTPN percaya bahwa melalui digitalisasi dan kolaborasi yang efektif, tujuan pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan lebih baik," tegas Henoch.
Baca juga: Biar Maju, UMKM Didorong Optimalisasi Teknologi Digital |
Rincian pembiayaan berkelanjutan BTPN
Pada kesempatan yang sama, Head of Wholesale & Commercial Banking Bank BTPN Nathan Christianto mengatakan porsi pendanaan hijau yang digelontorkan perusahaan hingga paruh pertama tahun ini berkisar sekitar 10 persen dari total kredit sebanyak Rp148,71 triliun.
"Setengahnya (dari pendanaan hijau Rp14,17 triliun) ditujukan untuk enviroment. Environment itu adalah energi terbarukan, kedua adalah dari segi sustainable plantation, dan yang ketiga adalah energi efisiensi dan properti," tutur dia.
Sementara, setengah dari sisa pendanaan hijau yang disalurkan perusahaan hingga semester I-2023 itu ditujukan untuk sisi sosial. Dalam hal ini, BTPN menggelontorkan kredit tersebut demi meningkatkan skala bisnis para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Jadi fasilitas kredit yang diberikan Bank BTPN itu agar kemudian bisa memberikan konektivitas sampai ujung, baik di sisi supply chain hingga toko yang paling kecil," jelas Nathan.
Secara rinci, pendanaan hijau yang digelontorkan BTPN hingga akhir Juni 2023 diberikan kepada sektor energi terbarukan sebesar Rp1,11 triliun; efisiensi energi Rp443 miliar; pengelolaan SDA hayati dan lahan berkelanjutan Rp4,79 triliun.
Selanjutnya sektor transportasi ramah lingkungan sebanyak Rp279 miliar; properti hijau Rp760 miliar; produk ecoefficient Rp240 miliar; serta UMKM sebesar Rp6,54 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News