Ilustrasi Emas. Foto: MI/Ramdani
Ilustrasi Emas. Foto: MI/Ramdani

Emas Antam Turun, Ini Prediksi Harga ke Depan

Annisa ayu artanti • 07 Februari 2025 09:00
Jakarta: Setelah mengalami kenaikan selama beberapa hari terakhir dan mencetak rekor harga tertinggi, harga emas Antam mengalami penurunan hari ini. 
 
Berdasarkan data dari Logam Mulia, Jumat, 7 Februari 2025 harga emas Antam kini berada di level Rp1,660 juta per gram, turun Rp10 ribu dari harga kemarin yang mencapai Rp1,670 juta per gram.
 
Begitu juga dengan harga buyback atau harga jual kembali emas Antam, yang mengalami penurunan sebesar Rp10 ribu menjadi Rp1,511 juta per gram. 

Penurunan harga ini memicu pertanyaan di kalangan investor mengenai tren emas ke depan.
 
Baca juga: Harga Emas Antam Terus Naik! Simak Tips Jitu agar Investasi Makin Cuan

Harga emas Antam hari ini

Berikut adalah daftar harga emas batangan Antam untuk berbagai ukuran:
 
Emas batangan 0,5 gram: Rp880 ribu.
Emas batangan 1 gram: Rp1,660 juta.
Emas batangan 2 gram: Rp3,260 juta.
Emas batangan 3 gram: Rp4,865 juta.
Emas batangan 5 gram: Rp8,075 juta.
Emas batangan 10 gram: Rp16,095 juta.
Emas batangan 25 gram: Rp40,112 juta.
Emas batangan 50 gram: Rp80,145 juta.
Emas batangan 100 gram: Rp160,212 juta.
Emas batangan 250 gram: Rp400,265 juta.
Emas batangan 500 gram: Rp800,320 juta.
Emas batangan 1.000 gram: Rp1,600 miliar.

Prediksi harga emas ke depan

Meskipun harga emas Antam mengalami penurunan, prospek emas dunia jangka panjang masih terlihat positif. Biasanya, pergerakan emas Antam juga mengikuti harga emas dunia.
 
Melansir Investing.com, para analis dari UBS dan Citi baru-baru ini menaikkan perkiraan harga emas mereka, mengindikasikan tren bullish yang akan terus berlanjut.
 
UBS memperkirakan bahwa harga emas dalam 12 bulan ke depan bisa mencapai USD3.000 per ounce, meningkat dari prediksi sebelumnya yang berada di level USD2.850 per ounce. Citi juga memproyeksikan lonjakan harga emas di masa mendatang.
 
Beberapa faktor yang mendukung kenaikan harga emas ke depan antara lain:
 
Kebijakan suku bunga global: Siklus pemangkasan suku bunga oleh bank sentral di berbagai negara mendorong investor untuk beralih ke aset safe haven seperti emas.
 
Ketidakpastian ekonomi global: Konflik geopolitik, inflasi, dan potensi resesi menjadi pendorong utama permintaan emas.
 
Permintaan tinggi dari bank sentral: Bank-bank sentral di seluruh dunia terus meningkatkan cadangan emas mereka sebagai bentuk lindung nilai.

Saatnya beli atau tahan?

Dengan tren harga yang masih fluktuatif, keputusan untuk membeli emas saat harga turun atau menunggu harga lebih stabil sangat bergantung pada strategi investasi masing-masing individu. 
 
Jika melihat prediksi para ahli, emas masih berpotensi naik dalam jangka panjang, sehingga koreksi harga saat ini bisa menjadi peluang untuk membeli di harga lebih rendah sebelum kembali naik.
 
Bagi investor jangka panjang, emas tetap menjadi instrumen investasi yang menarik karena sifatnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. 
 
Namun, penting untuk selalu memantau perkembangan pasar dan mempertimbangkan faktor global sebelum mengambil keputusan ya Sobat Medcom.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan