Industri Kopi. Foto: MI.
Industri Kopi. Foto: MI.

Industri Kopi Jadi Motor Ekonomi Kreatif dan Kerakyatan Indonesia

Arif Wicaksono • 29 Oktober 2025 08:10
Jakarta: Industri kopi terbukti menjadi salah satu penggerak utama ekonomi kreatif dan ekonomi kerakyatan di Indonesia. Selama satu dekade terakhir, geliat sektor ini bukan hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi jutaan pelaku usaha, mulai dari petani kopi di daerah hingga barista dan pelaku UMKM di kota-kota besar.
 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor kopi Indonesia sepanjang 2024 melonjak 76,33 persen dibanding tahun sebelumnya. Nilai ekspor produk olahan kopi bahkan menembus US$ 661 juta atau sekitar Rp 10,8 triliun, dengan volume ekspor mencapai 196,8 ribu ton. 
 
Tak hanya soal ekspor, industri kopi juga menjadi tulang punggung ekonomi rakyat di berbagai daerah. Lebih dari 90 persen produksi kopi nasional dihasilkan oleh sekitar 1,8 juta petani kecil, dengan lahan rata-rata di bawah 1 hektare Pemerintah mencatat, sektor kopi menyerap lebih dari 1,8 juta kepala keluarga petani dan sekitar 50 ribu tenaga kerja nonpetani, mulai dari pengolah, pengepak, hingga barista.
 
Semangat itulah yang kembali dihadirkan dalam Jakarta Coffee Week (Jacoweek) 2025, yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Hall 3–3A. Tahun ini, perhelatan kopi terbesar di Indonesia tersebut mengusung tema “A Decade of Passion”, menandai perjalanan 10 tahun festival ini dalam menghubungkan pelaku industri kopi, komunitas, dan pecinta kopi dari seluruh penjuru negeri.

Co-Founder Jakarta Coffee Week, Hendri Kurniawan, menuturkan Jacoweek lahir sebagai ruang komunal untuk mempertemukan petani, komunitas, dan pelaku F&B lokal. Namun, kini festival tersebut telah berevolusi menjadi platform ekonomi yang lebih strategis bagi pelaku industri kopi nasional.
 
“Selama satu dekade, fokus kami adalah membangun fondasi edukasi dan kolaborasi yang kuat. Kini, kami memperluas upaya untuk melahirkan sinergi yang lebih besar dan berdampak demi memastikan pertumbuhan industri kopi Indonesia yang berkelanjutan di masa depan,” ujar Hendri.
 
Jacoweek 2025 menghadirkan lebih dari 200 brand kopi dan teh, baik lokal maupun internasional, yang menampilkan inovasi produk, mesin, dan teknologi pengolahan terkini. Ajang ini bukan hanya pameran, melainkan juga wadah transfer pengetahuan, kompetisi, dan jejaring bisnis yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis komunitas.
 
Salah satu sorotan utama tahun ini adalah kolaborasi lintas budaya antara Indonesia Tea Culture dan Tokyo Coffee Festival, yang memperluas cakupan acara tak hanya pada kopi, tetapi juga budaya teh.
 
Tren ini menandai keterbukaan industri kopi terhadap diversifikasi produk dan peluang ekspor yang lebih luas, terutama di kalangan generasi muda yang kini menjadi pasar utama industri minuman premium di Indonesia.
 
Selain itu, Jacoweek 2025 juga menggandeng Daur Baur Micro Factory untuk mengolah limbah gelas plastik selama acara berlangsung, sebagai langkah kecil menuju keberlanjutan dalam industri kopi.
 
Festival kopi ini juga menjadi bukti nyata bagaimana industri kreatif bisa menggerakkan ekonomi rakyat. Salah satu contohnya datang dari Roemah Koffie, brand kopi premium lokal yang secara konsisten memberdayakan petani kopi Nusantara dan barista muda.
 
CEO Roemah Koffie, Felix TJ, mengatakan partisipasi mereka di Jacoweek merupakan bentuk komitmen untuk memajukan kopi spesialti Indonesia. Tahun ini kami menghadirkan Roemah Koffie Latte Art Competition 2025 untuk mendorong kreativitas barista Indonesia. 
 
Selain kompetisi tersebut, Jacoweek juga menghadirkan Delifru Drink Expert, Iron Tongue by Young Baek, Tarung Tiga, dan Nordic E-Roasting Challenge, yang semuanya menonjolkan inovasi, kreativitas, serta profesionalisme pelaku kopi Indonesia di kancah internasional.
 
Tidak hanya itu, tahun ini juga digelar kompetisi baru bertajuk Matcha Match, hasil kolaborasi dengan Indonesia Tea Culture, yang menandai ekspansi industri minuman kreatif ke ranah teh hijau dan matcha yang tengah naik daun di kalangan milenial.

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Melalui semangat “A Decade of Passion”, Jacoweek membuktikan kopi bukan sekadar komoditas, melainkan simbol kolaborasi antara ekonomi kreatif, teknologi digital, dan pemberdayaan masyarakat.
 
“Kami ingin Jacoweek menjadi jembatan bagi kolaborasi baru yang lebih solid dan impactful. Semua pelaku industri harus bergandengan tangan agar pertumbuhan ekonomi kopi Indonesia terus berkelanjutan,” tutur Hendri.
 
Penyelenggaraan Jakarta Coffee Week 2025 mendapat dukungan dari berbagai pelaku industri kopi dan F&B ternama seperti Anchor Food Professionals Indonesia, PUQ Coffee Indonesia, Delifru Flavor Expert, Maharaja Coffee, Sudi Jaya Group, Ritz Crackers, serta Indomilk FnB Solutions sebagai Official Milk Sponsor.
 
Bank Mandiri, yang kembali menjadi mitra utama Jacoweek 2025, menegaskan dukungannya terhadap pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui sektor kopi dan industri kreatif.
 
Senior Vice President Digital Marketing Bank Mandiri, Diah Eka Purwanti, mengatakan kehadiran Bank Mandiri di Jacoweek bukan sekadar dukungan terhadap acara gaya hidup, tetapi juga bagian dari strategi besar mendorong ekonomi berbasis komunitas dan digital.
 
“Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup konsumen modern. Partisipasi eksklusif Bank Mandiri dalam Jacoweek 2025 menegaskan peran kami sebagai partner banking andalan konsumen, mendukung kebutuhan gaya hidup sekaligus kebutuhan finansial mereka,” ujar Diah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan