Artificial Intelligence
Artificial Intelligence

Teknologi AI Membantu atau Mengancam? Ini Jawabannya

Annisa ayu artanti • 19 Mei 2023 10:04
Jakarta: Majunya perkembangan teknologi berhasil membantu berbagai aktivitas masyarakat di dalam kehidupan sehari-hari.
 
Salah satu perkembangan teknologi yang sukses membuat publik terpukau adalah Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
 
Nah karena saking canggihnya, kehadiran AI bahkan dianggap mampu menyaingi kemampuan kognitif manusia.

Spekulasi kehadiran AI

Dibalik manfaatnya, AI dinilai menyimpan beberapa kekhawatiran. Salah satunya terkait kemungkinan tergantikannya bidang-bidang pekerjaan tertentu yang nantinya berdampak pada otomatisasi dunia pekerjaan dan menggantikan tenaga manusia.

Selain itu risiko yang mungkin mengintai dan patut diwaspadai adalah terkait privasi dan keamanan data.
 
Baca juga: Daftar Pekerjaan yang Terancam Hilang dalam 5 Tahun ke Depan Menurut WEF, Apa Saja?

Bagaimana ekonomi RI dengan kehadiran AI?

Melansir laman Instagram Bank Indonesia, Jumat, 19 Mei 2023, dijelaskan kehadiran teknologi serta inovasinya tidak dapat dihindari. Bahkan keberadaan teknologi menjadi salah satu faktor yang dibutuhkan untuk mengakselerasi berbagai hal termasuk pemulihan ekonomi.
 
Oleh karena itu, Bank Indonesia mengoptimalkan inovasi ekonomi dan keuangan digital yang dinilai potensial sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
 
Contohnya, melalui implementasi QRIS, QRIS Antarnegara, BI-FAST, dan Standar Nasional Open API (SNAP) yang menyatukan satu nusa dan bahasa konektivitas pembayaran.
 
Asal tahu saja, pangsa pasar Indonesia dalam sektor ekonomi digital sebesar 40 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN.

Tak perlu khawatir

Sobat Medcom tidak perlu khawatir terhadap keberadaan AI atau teknologi disekitar kita, sebab tetap akan ada peran manusia yakni talenta-talenta digital yang menjadi kunci peningkatan daya saing.
 
Untuk mengimbangi kemajuan teknologi dan meningkatkan daya saing ekonomi di Tanah Air, Bank Indonesia dan pemerintah terus meningkatkan kapasitas talenta digitan dan memperluas inklusi keuangan.
 
Peningkatan kapasitas talenta dilakukan dengan strategi berkonsep skilling, reskilling, dan upskilling yang diwujudkan diantaranya melalui Program Digital Talent Scholarship (DTS). Sementara untuk mendorong inklusi, Bank Indonesia bersinergi bersama pemerintah untuk terus mendorong penerapan pembayaran digital dan perluasan akses layanan keuangan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan