Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto
Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto

Sudah Tahu Istilah Breakout di Pasar Modal? Kalau Belum Baca Informasi Ini!

Angga Bratadharma • 17 April 2023 16:06
Jakarta: Trader saham yang sering menggunakan analisis teknikal dalam mengamati pergerakan harga saham sebuah emiten di pasar modal pasti tidak asing lagi dengan istilah breakout. Breakout dalam saham merupakan sebuah momen yang terjadi ketika harga saham melewati batas atas atau level resistance maupun batas bawah atau level support.
 
Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani menjelaskan, misalnya, pergerakan harga saham mengalami penguatan hingga menembus batas resistance (breakout) dapat mengindikasikan harga saham akan melanjutkan tren kenaikan yang lebih tinggi.
 
"Breakout terdiri dari dua jenis, yaitu yakni true breakout dan false breakout," kata Chisty, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 17 April 2023.

True breakout terjadi ketika pergerakan harga saham telah melewati suatu level dan tidak berbalik arah dan melanjutkan penembusan atau reli. Jika diperhatikan menggunakan candlestick chart, true breakout akan terkonfirmasi ketika body dari candlestick tersebut melewati atau menembus level resistance maupun support dan diikuti oleh peningkatan volume.
Baca: Mantap! RI Bidik Investasi Rp30 Triliun di Pameran Teknologi Industri Jerman

False breakout atau breakout palsu terjadi ketika pergerakan harga saham telah melewati suatu level tertentu namun kemudian berbalik arah dan tidak melanjutkan tren penguatan (bullish) atau pelemahan (bearish). Kondisi tersebut juga dikenal dengan istilah patah tren.
 
Berbeda dengan true breakout, false breakout akan terkonfirmasi menggunakan candlestick chart saat bagian ekor candlestick menembus garis, namun tidak diikuti bagian body dari candlestick.
 
"Bagian ekor menunjukkan tidak terjadinya peningkatan volume secara signifikan, sehingga dapat mengindikasikan false breakout," katanya.
 
Contoh di atas, lanjutnya, menunjukkan harga berhasil menembus area resistance, namun kembali ke level support. Hal ini ditandai dengan naiknya harga tanpa diiringi dengan naiknya volume. Mereka yang terjebak dengan false breakout berpotensi membeli saham di harga pucuk.
 
"Hal ini diakibatkan aksi ambil untung di area resistance sehingga tekanan jual yang tinggi membuat harganya turun. Agar terhindar dari risiko false breakout, trader harus melihat harga dalam time frame yang lebih panjang, analisis pergerakan harga dari waktu ke waktu, dan menggunakan indikator pembantu seperti MA, MACD, dan Stochastic," pungkasnya.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan