Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini ditutup menguat seiring pelaku pasar merespons pernyataan The Fed yang 'dovish' yakni akan menurunkan tingkat suku bunga acuannya pada 2024 mendatang.
IHSG ditutup menguat 14,97 poin atau 0,21 persen ke posisi 7.190,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,33 poin atau 0,24 persen ke posisi 957,97.
"Untuk IHSG memang dipengaruhi sentimen positif terutama dari bursa Amerika Serikat (AS) setelah The Fed mempertahankan suku bunga dan adanya kemungkinan menurunkan suku bunga di 2024, karena data inflasi dan tenaga kerja yang sudah on-track," kata Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei di Jakarta, Jumat, 15 Desember 2023.
Pelaku pasar memproyeksikan Federal Reserve (The Fed) paling tidak akan menurunkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali atau sedikitnya sekitar 75 basis poin (bps) pada tahun depan.
Sementara itu, dari dalam negeri, Jono mengatakan saham-saham bluechip biasanya pada akhir tahun cenderung menguat, sehingga mendorong penguatan IHSG.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan barang pada November 2023 tercatat surplus USD2,41 miliar, atau surplus selama 43 bulan secara beruntun sejak Mei 2020.
IHSG ditutup menguat 14,97 poin atau 0,21 persen ke posisi 7.190,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,33 poin atau 0,24 persen ke posisi 957,97.
"Untuk IHSG memang dipengaruhi sentimen positif terutama dari bursa Amerika Serikat (AS) setelah The Fed mempertahankan suku bunga dan adanya kemungkinan menurunkan suku bunga di 2024, karena data inflasi dan tenaga kerja yang sudah on-track," kata Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei di Jakarta, Jumat, 15 Desember 2023.
Pelaku pasar memproyeksikan Federal Reserve (The Fed) paling tidak akan menurunkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali atau sedikitnya sekitar 75 basis poin (bps) pada tahun depan.
Sementara itu, dari dalam negeri, Jono mengatakan saham-saham bluechip biasanya pada akhir tahun cenderung menguat, sehingga mendorong penguatan IHSG.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan barang pada November 2023 tercatat surplus USD2,41 miliar, atau surplus selama 43 bulan secara beruntun sejak Mei 2020.
Baca juga: Neraca Perdagangan Ogah Berhenti Cetak Surplus, BPS: Sudah 43 Bulan! |
Sektor energi paling cuan
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 1,59 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 0,76 persen, dan 0,74 persen .
Sedangkan, tiga sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 3,41 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing turun sebesar 0,60 persen dan 0,24 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MPXL, PTRO, CUAN, TOBA, dan CHEM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni MRAT, NTBK, MIDI, PTPS, dan SAME.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.013.589 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,28 miliar lembar saham senilai Rp20,91 triliun. Sebanyak 240 saham naik, 278 saham menurun, dan 241 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 284,30 poin atau 0,87 persen ke 32.970,60, indeks Hang Seng menguat 390,00 poin atau 2,38 persen ke 16.792,18, indeks Shanghai melemah 16,43 poin atau 0,56 persen ke 2.942,56 indeks Strait Times melemah 10,61 poin atau 10,61 persen ke 3.112,34.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News