Ilustrasi. FOTO: dok BTN
Ilustrasi. FOTO: dok BTN

Penyaluran Kredit Jadi Penopang Kenaikan Laba Bersih BTN

Antara • 12 Februari 2024 17:06
Jakarta: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp3,5 triliun di sepanjang 2023 atau naik 15 persen secara tahunan (year-on-year) dibandingkan 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
 
"Salah satu penopang laba bersih adalah meningkatnya fee based income," kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024.
 
Lebih lanjut, Nixon mengatakan fee based income BTN tumbuh 60,1 persen (yoy) menjadi Rp3,2 triliun pada 2023. Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) juga terus ditekan. Pada akhir 2023, BTN berhasil menurunkan NPL menjadi 3,01 persen.

"Tren NPL yang dulunya kurang lebih 4,8 persen (di 2019), akhir tahun lalu sudah kita turunkan ke 3,01 persen. Sudah pasti 2024 ini, kita akan masuk ke area di bawah tiga persen NPL rasionya," papar Nixon.
 
Selain itu, kenaikan laba bersih juga ditopang oleh tumbuhnya penyaluran kredit dan pembiayaan. BTN telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp333,69 triliun sepanjang 2023 atau naik 11,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp298,28 triliun.
 
Baca juga: BTN Cetak Laba Rp3,5 Triliun Sepanjang 2023
 

Penyaluran kredit tumbuh 11,9%


Sepanjang 2023, BTN juga berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp333,69 triliun atau naik 11,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan sisi kredit dan pembiayaan tersebut melampaui pencapaian kredit yang disalurkan industri perbankan nasional sebesar 10,38 persen pada 2023.
 
"Khusus KPR, KPR menjadi motor terbesar untuk menggerakkan kinerja mesin bisnis BTN. Secara total (KPR subsidi dan nonsubsidi), KPR di kami tumbuh 10,4 persen. Jadi KPR ini pertama kali total tumbuh double digit setelah covid-19," kata Nixon.
 
BTN mencatat, penyaluran KPR subsidi pada 2023 mengalami kenaikan 10,9 persen menjadi Rp161,74 triliun dibanding tahun lalu yang sebesar Rp145,86 triliun. Sedangkan KPR non-subsidi pada 2023 juga tumbuh sebesar 9,5 persen menjadi Rp96,17 triliun dibanding 2022 sebesar Rp87,82 triliun.
 
"Terutama sekali ini (KPR) tumbuh karena banyaknya inisiatif baru di 2023, termasuk membentuk sales center di BSD, Kelapa Gading, dan Surabaya. Tahun ini kami juga akan tambah sales center (di beberapa kota)," tutup Nixon.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan