"Laba bersih kita relatif terjaga baik di atas target yang kita setting untuk periode yang sama tahun ini, di angka Rp750 miliaran dan mudah-mudahan masih terus bertumbuh karena pertumbuhan biasa terjadi di kuartal tiga," ujar Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI Darwin Trisna Djajawinata dalam Media Meet Up secara daring, Selasa, 29 Juni 2021.
Darwin mengatakan peningkatan kinerja didorong oleh penerbitan global bond pertama PT SMI yang peminatnya meningkat lima kali lipat.
"Di 2021 di awal April kita berhasil menerbitkan global bond yang pertama sampai USD300 juta dan saat penawaran awal itu oversubscribe sampai lima kali," ujar Darwin.
Peningkatan kinerja, lanjut Darwin, juga didukung oleh pemerintah yang melanjutkan program pinjaman ke daerah melalui skema dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). PT SMI menerima dana dari APBN sebesar Rp 10 triliun yang akan diteruskan kepada pemerintah daerah dalam bentuk pinjaman.
"Nanti akan kita leverage untuk memberikan komitmen tambahan sehingga kita bisa memberikan pinjaman ke pemerintah daerah di angka Rp20 triliun untuk 2021," tambahnya.
Selain itu, PT SMI mencatatkan komitmen sebesar Rp111,69 triliun dengan rincian, pembiayaan investasi badan usaha sebesar Rp79,77 triliun, pembiayaan pemerintah daerah Rp21,96 triliun, investasi/penyertaan modal Rp3 triliun dan penerusan pinjaman sebesar Rp6,96 triliun. Kemudian total nilai proyek yang dibiayai secara kumulatif mencapai Rp704 triliun.
Dari pilar jasa konstruksi, total nilai proyek yang difasilitasi SMI mencapai Rp650,1 triliun dengan total 63 proyek. Kemudian dari sisi
jasa pengembangan proyek, PT SMI telah memfasilitasi sebanyak Rp97,18 triliun yang terdiri dari 47 proyek.
Adapun pada akhir 2020 lalu, PT SMI membukukan laba bersih Rp1,9 triliun, melebihi target awal sebesar Rp1,7 triliun. Sedangkan total aset PT SMI hingga 2020 berjumlah Rp100,7 triliun, tumbuh 32 persen dari tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News