"Tantangan terbesar penerapan keuangan berkelanjutan adalah bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat dan pelaku usaha untuk menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup," ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam webinar Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Selasa, 15 Juni 2021.
Terkait hal tersebut, pemerintah terus merangkul berbagai pemangku kepentingan untuk menjalankan komitmen dan melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Pandemi covid-19 justru menjadi momentumnya.
"Kondisi pandemi covid-19 ini tentunya menjadi momentum untuk terus melakukan penerapan berbagai kebijakan pemulihan ekonomi yang memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan," tegas dia.
Di sisi lain, Airlangga menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen untuk menerapkan ekonomi hijau dalam industri keuangan. Dalam hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan roadmap keuangan berkelanjutan pada Januari 2021 guna mengakselerasi pembangunan berkelanjutan.
"Roadmap tersebut dapat menjadi kerangka acuan bagi lembaga-lembaga keuangan untuk berperan aktif dan berkontribusi positif dalam proses pembangunan yang berkelanjutan," paparnya.
Saat ini terdapat 15 bank yang tergabung dalam Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI). Hal ini merupakan hal yang patut diapresiasi karena pembentukan IKBI ini menjadi bentuk komitmen dari industri perbankan guna mendukung pembiayaan hijau.
"Perbankan dan lembaga keuangan hadir sebagai intermediasi dari setiap kegiatan ekonomi, sehingga perannya sangat besar dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Salah satu contoh adalah klausul kewajiban pelestarian lingkungan dan penggunaan sumber daya lokal bagi perusahaan yang membutuhkan pinjaman," tutup Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News