Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO
Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO

Sepekan, Emas Antam Terus Pamer Kemilau

Angga Bratadharma • 23 Januari 2021 12:02
Jakarta: Harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan di sepanjang pekan ini terpantau terus pamer kemilau di tengah implementasi program vaksinasi covid-19. Meski terus menguat, namun harga emas Antam masih belum mampu melonjak kembali ke level Rp1 juta per gram.
 
Mengutip data Logam Mulia Antam, Sabtu, 23 Januari 2021, harga emas Antam di awal pekan atau tepatnya Senin, 18 Januari, berada di level Rp944 ribu per gram. Lalu pada Selasa, 19 Januari, harga emas naik ke posisi Rp952 ribu per gram. Kemudian pada Rabu, 20 Januari, harga emas kembali menguat ke level Rp954 ribu per gram.
 
Sedangkan pada Kamis, 21 Januari, harga emas Antam menguat lagi ke posisi Rp963 ribu per gram. Namun di akhir pekan atau tepatnya Jumat, 22 Januari, harga emas Antam gagal kembali naik karena harus tertekan ke posisi Rp961 ribu per gram. Program vaksinasi covid-19 dan implementasi UU Cipta Kerja memberikan efek positif bagi instrumen investasi.

Sementara itu, harga emas dunia kembali melemah pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), mencatat penurunan hari kedua berturut-turut. Aksi jual pasar yang lebih luas membebani logam kuning bersama dengan penguatan dolar, namun harapan stimulus lebih lanjut dari AS membatasi kerugian.
 
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange terpangkas lagi USD9,7 atau 0,52 persen menjadi USD1.856,20 per ons. Sehari sebelumnya, Kamis, 21 Januari, emas berjangka juga turun tipis USD0,6 atau 0,03 persen menjadi USD1.865,90 per ons.
 
Emas berjangka melambung USD26,3 atau 1,43 persen menjadi USD1.866,50 per ons pada Rabu, 20 Januari. Sebelumnya melonjak USD10,3 atau 0,56 persen menjadi USD1.840,20 pada Selasa, 20 Januari. Serta terangkat USD6,90 atau 0,38 persen menjadi USD1.836,80 pada Senin, 18 Januari.
 
"Terlepas dari kelas aset, semuanya mulai dari ekuitas hingga pertanian diterpa penjualan ringan dan banyak perhatian pada apakah stimulus dapat diloloskan dan apakah peluncuran vaksin (covid-19) dapat efektif," kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures Phillip Streible, di Chicago.
 
"Penguatan dolar juga membebani emas bersama imbal hasil acuan surat utang negara AS (obligasi AS) yang menguat di atas satu persen," tambah Streible.
 
Presiden AS Joe Biden telah mengusulkan rencana bantuan virus korona senilai USD1,9 triliun, meskipun beberapa anggota Partai Republik telah menyatakan kekhawatiran atas jumlah tersebut. Indeks-indeks utama ekuitas global tergelincir dari rekor tertinggi dan kontrak berjangka biji-bijian turun, sementara dolar naik tipis terhadap mata uang utama saingannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan