Ilustrasi penguatan nilai tukar rupiah - - Foto: Antara/ Aprillio Akbar
Ilustrasi penguatan nilai tukar rupiah - - Foto: Antara/ Aprillio Akbar

Rupiah Menguat Tipis di Tengah Anjloknya Konsumsi Rumah Tangga

Husen Miftahudin • 29 September 2020 17:05
Jakarta: Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan langkah perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta mendorong pelemahan konsumsi rumah tangga. Kondisi ini menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menguat tipis.
 
"Situasi tersebut berdampak terhadap konsumsi masyarakat yang diprediksi akan kembali melandai bahkan stagnan. Apalagi bantuan pemerintah berupa BLT (Bantuan Langsung Tunai), bansos, dan lain-lain hanya tinggal tiga bulan lagi, sehingga ini menjadi pekerjaan yang harus segera dipecahkan pemerintah," ujar Ibrahim dalam keterangan yang diterima Medcom.id, Selasa, 29 September 2020.

 
Ibrahim menjelaskan konsumsi masyarakat yang melandai atau stagnan menandakan bahwa masyarakat tidak memiliki pemasukan akibat usaha yang gagal dan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kondisi ini berdampak terhadap meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.

Terbatasnya pendapatan juga mengakibatkan masyarakat kehabisan makanan. Hal ini sejalan dengan proyeksi Bank Dunia bahwa lebih dari sepertiga rumah tangga di Indonesia makan lebih sedikit dari biasanya karena kekurangan uang dan sumber daya lain.
 
"Alasan lainnya, yakni kehabisan makanan. Survei lanjutan Bank Dunia menunjukkan proporsi rumah tangga yang menghadapi kekurangan pangan telah turun antara Mei atau awal Juni, namun lebih dari seperempat rumah tangga dilaporkan masih kekurangan makanan," terang Ibrahim.
 
Pada penutupan perdagangan hari ini nilai tukar rupiah mengalami penguatan tipis. Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat ke posisi Rp14.895 per USD dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.900 per USD.
 
Mata uang Garuda tersebut menguat lima poin atau setara 0,03 persen. Rentang gerak harian rupiah berada di level Rp14.872 per USD sampai Rp14.918 per USD.
 
Menukil data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.893 per USD. Rupiah menguat sebanyak 61 poin atau setara 0,41 persen, dari Rp14.955 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.920 per USD atau menguat 39 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.959 per USD.
 
"Dalam perdagangan besok pagi mata uang rupiah kemungkinan akan terjadi fluktuatif, namun kemungkinan ditutup menguat terbatas sebesar 10-30 poin di level Rp14.870 per USD hingga Rp14.950 per USD," tutup Ibrahim.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan