Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO
Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO

Rupiah Belum Bertenaga Penuh di Pekan Ini

Angga Bratadharma • 06 Maret 2021 13:03
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan di sepanjang pekan ini terlihat berfluktuatif dan belum mampu kembali ke level Rp13 ribu per USD. Melonjaknya imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun membuat mata uang Garuda dengan mudah ditekan mata uang Paman Sam.
 
Mengutip data Jisdor Bank Indonesia, Sabtu, 6 Maret 2021, nilai tukar rupiah pada perdagangan di awal pekan atau tepatnya Senin, 1 Maret, berada di posisi Rp14.300 per USD. Lalu pada Selasa, 2 Maret, melemah ke posisi Rp14.307 per USD. Kemudian pada Rabu, 3 Maret, kembali tertekan ke level Rp14.334 per USD.
 
Sedangkan pada Kamis, 4 Maret, nilai tukar rupiah mampu menguat ke posisi Rp14.299 per USD. Namun pada akhir pekan atau tepatnya Jumat, 5 Maret, mata uang Garuda terpantau tertekan ke posisi Rp14.371 per USD. Lonjakan imbal hasil obligasi AS membuat mata uang Paman Sam bertenaga penuh dan membuat rupiah sulit menguat.

Di sisi lain, kurs dolar Amerika Serikat menguat pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), karena pelaku pasar mencermati rilis data pekerjaan Amerika Serikat (AS) di Februari. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,39 persen pada 91,9835.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1912 dari USD1,1966 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3840 dari USD1,3889 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7689 dibandingkan dengan USD0,7728.
 
Kemudian dolar AS dibeli 108,33 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 107,90 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9308 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9293 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2664 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2659 dolar Kanada.
 
Sedangkan bursa saham Amerika Serikat ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), didorong oleh laporan ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan. Pemerintah AS terus berupaya memacu agar lapangan pekerjaan memiliki kekuatan penuh guna mengakselerasi pertumbuhan.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 572,16 poin atau 1,85 persen menjadi 31.496,30. S&P 500 naik 73,47 poin atau 1,95 persen menjadi 3.841,94. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 196,68 poin atau 1,55 persen menjadi 12.920,15.
 
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir dengan warna hijau, dengan energi naik 3,87 persen, memimpin kenaikan. Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi dengan tujuh dari 10 saham teratas berdasarkan bobot dalam indeks Tiongkok 50 yang terdaftar di S&P AS mengakhiri hari dengan catatan optimistis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan