Ketua DK OJK Wimboh Santoso - - Foto: Antara/ Akbar Nugroho Gumay
Ketua DK OJK Wimboh Santoso - - Foto: Antara/ Akbar Nugroho Gumay

OJK: Racikan Kebijakan Dongkrak Penguatan Pasar Modal

Husen Miftahudin • 05 Juni 2020 18:25
Jakarta: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan racikan kebijakan fiskal dan moneter mampu meningkatkan kepercayaan (confidence) investor terhadap pasar modal RI. Sentimen positif tersebut membawa pengaruh besar terhadap penguatan level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
 
"Sentimen positif ini tentunya didasarkan kepada berbagai kebijakan negara tersebut, bagaimana mengantisipasi dampak negatif pandemi covid-19," ujar Wimboh dalam telekonferensi OJK Webinar di Jakarta, Jumat, 5 Juni 2020.
 
Wimboh menjelaskan kehadiran covid-19 pertama kali menyerang sentimen para investor terhadap sektor saham di seluruh negara. Serangan covid-19 tersebut membawa sentimen negatif pasar modal yang ditunjukkan dengan turun drastisnya harga saham di tiap negara.

"Covid-19 ini memengaruhi sentimen para investor terhadap masing-masing negara, meskipun sektor riil pada saat itu belum kena. Sehingga saat itu indeks harga saham di seluruh dunia turun drastis, bukan hanya di Indonesia," tuturnya.
 
Pada Maret 2020, IHSG bahkan sempat menyentuh level terendah, yakni di kisaran 3.900. "Itu adalah level yang paling rendah untuk pasar saham di indeks kita," ucap Wimboh.
 
Namun begitu, ramuan kebijakan yang dilakukan pemerintah dan bank sentral berhasil meredam gejolak pasar keuangan global. Tak hanya Indonesia, seluruh negara juga melakukan hal serupa untuk memberikan ruang bagi sektor riil dan sektor keuangan agar tumbuh cepat.
 
"Untuk mengurangi dampak kepada sektor riil dan sektor keuangan, maka dilakukan berbagai kebijakan dan relaksasi, stimulus, dan sebagainya," urai Wimboh.
 
Di Indonesia, kebijakan meredam dampak covid-19 diramu oleh pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan OJK dengan menggunakan alat fiskal dan moneter. OJK menelurkan kebijakan relaksasi dan stimulus kredit untuk meringankan beban nasabah terdampak pandemi covid-19.
 
"Kalau kita lihat, Indonesia juga sudah mulai muncul sentimen positif (di pasar modal), bahkan indeks kita menyentuh di atas 5.000. Hari ini sudah menyentuh 5.000 meskipun memang ini masih fluktuatif, tapi trennya positif. Ini karena berbagai kebijakan yang sudah kita keluarkan secara gradual, dan nanti tentunya akan ada kebijakan-kebijakan lain yang kita lakukan," pungkas Wimboh. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan