Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto
Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto

IHSG Pagi Dibuka Stabil, tapi Hitungan Menit Langsung Terpental ke Zona Negatif

Angga Bratadharma • 04 November 2022 09:24
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan dibuka stabil ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya, tapi tak berapa lama terpental ke area negatif. Kondisi itu mengikuti gerak bursa saham Wall Street yang tak punya tenaga menguat usai The Fed memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga.
 
IHSG Jumat, 4 November 2022, perdagangan pagi dibuka stabil di posisi 7.034 dengan level tertinggi di 7.037 dan terendah di 7.015. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 508 juta lembar saham senilai Rp328 miliar. Sebanyak 152 saham menguat, sebanyak 144 saham tertekan, dan sebanyak 215 saham stagnan.
 
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat bergerak turun pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pelemahan terjadi karena investor dengan hati-hati menilai jalur kebijakan Federal Reserve tentang arah suku bunga mengingat dampaknya terhadap perekonomian.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 146,51 poin atau 0,46 persen menjadi 32.001,25. Sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 39,80 poin atau 1,06 persen menjadi 3.719,89. Indeks Komposit Nasdaq turun 181,86 poin atau 1,73 persen menjadi 10.342,94.
Baca: Ekonomi Indonesia Diramal Tumbuh Gemilang hingga 5,85% di Kuartal III

Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area merah, dengan sektor layanan teknologi dan komunikasi masing-masing turun tiga persen dan 2,83 persen, memimpin penurunan. Sedangkan sektor energi naik 2,04 persen, kelompok berkinerja terbaik.
 
The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin untuk pertemuan keempat berturut-turut, menetapkan kisaran target dana federal antara 3,75-4 persen. Dalam konferensi persnya tak lama setelah keputusan suku bunga, Ketua Fed Jerome Powell memperingatkan sangat prematur untuk berpikir tentang menghentikan kenaikan suku bunga.
 
Dia mencatat The Fed masih memiliki cara untuk pergi dalam upayanya untuk menjinakkan inflasi. Ia menambahkan, data sejak pertemuan kebijakan terakhir pada September menunjukkan tingkat suku bunga akan lebih tinggi dari yang diharapkan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan