"Beberapa di antaranya, meningkatkan aset perseroan hingga 20-30 persen di 2023 dan meningkatkan fee based income dan meningkatkan jumlah pengguna aktif," ujar Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan, dalam keterangan resminya, Sabtu, 19 November 2022.
Selain itu, lanjut Tjandra, perseroan juga akan meluncurkan fitur baru di aplikasi neobank untuk penyaluran kredit untuk UMKM dengan ticket size di tahap awal sekitar puluhan juta rupiah, hingga nantinya mencapai Rp100 juta hingga Rp200 juta di tahap selanjutnya.
"Dengan sokongan peraihan modal hasil rights issue dan pencapaian positif sepanjang 2022, BNC percaya diri untuk melanjutkan kinerja positif tersebut ke tahun depan," ujar dia.
Baca juga: Bank Neo Commerce Dapat Restu OJK untuk Rights Issue |
Dia membeberkan, pencapaian kinerja positif di kuartal III tahun ini memperkuat BNC sebagai bank digital terdepan di Indonesia dalam melanjutkan aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
BNC akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.617.133.843 saham baru. Setiap pemegang 18 lembar saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per 22 November 2022 berhak memperoleh lima HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu).
Satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp650 per saham, sehingga jumlah dana yang akan diterima oleh BNC adalah sebesar Rp1,7 triliun.
Berikut beberapa tanggal penting dalam rights issue perseroan berkode emiten BBYB:
- Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI): 24 November 2022.
- Periode perdagangan HMETD: 24-30 November 2022.
- Akhir pembayaran pemesanan tambahan: 2 Desember 2022.
- Tanggal penjatahan: 5 Desember 2022.
- Tanggal pengembalian uang pemesanan: 7 Desember 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News