BNI. Foto : MI.
BNI. Foto : MI.

BNI Ungkapkan Risiko Pembiayaan Hilirisasi Industri

Antara • 25 Oktober 2022 10:55
Jakarta: Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Novita Widya Anggraini mengungkapkan risiko eksekusi atau execution risk menjadi salah satu tantangan pemberian kredit di segmen hilirisasi industri.
 
baca juga: BNI Raih Laba Rp13,7 Triliun, Naik 76%

"Salah satu contohnya yakni seperti risiko eksekusi untuk green field project yang biasanya memakan waktu hingga beberapa tahun sebelum mulai berproduksi," ungkap Novita, dikutip dari Antara, Selasa, 25 Oktober 2022.
 
Selain itu, tantangan lainnya yakni risiko pasokan dan permintaan serta risiko perubahan regulasi, dan terdapat kebutuhan pembiayaan dalam valuta asing yang pasokannya relatif terbatas di dalam negeri, mengingat segmen hilirisasi industri biasanya berorientasi ekspor.
 
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, BNI selalu menjaga aspek kehati-hatian dan berkoordinasi dengan pemerintah untuk masuk ke segmen hilirisasi industri, terutama terkait dengan kebijakan jangka panjang. Novita menjelaskan permintaan pembiayaan di segmen hilirisasi industri kepada perbankan di Indonesia sebenarnya baru terlihat belakangan ini.

Sebelumnya, pemilik proyek hilirisasi yang berupa investasi asing langsung atau foreign direct investment cenderung mengandalkan pembiayaan dari bank negara asal mereka.
 
"Kalau BNI sudah mulai masuk ke segmen hilirisasi industri, misalnya di smelter nikel yang juga sejalan dengan program pemerintah, yaitu membangun industri kendaraan listrik dalam jangka panjang," tuturnya.
 
Ia mengatakan pemerintah saat ini memang sedang menggiatkan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri dan secara bertahap akan menggeser struktur perekonomian Indonesia ke industrialisasi.
 
Beberapa sektor yang sedang masuk dalam tahap hilirisasi misalnya industri petrokimia serta industri proses pengolahan hasil tambang seperti nikel, timah, dan bauksit.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan