Ilustrasi. Foto: AFP/Adek Berry.
Ilustrasi. Foto: AFP/Adek Berry.

Salip Dolar AS, Rupiah Makin Berjaya ke Rp14.804/USD

Ade Hapsari Lestarini • 26 Agustus 2022 09:40
Jakarta: Kurs rupiah pada pembukaan perdagangan pagi ini makin melaju. Mata uang Garuda ini mengalahkan keperkasaan kurs dolar AS yang tergelincir.
 
Mengutip Bloomberg, Jumat, 26 Agustus 2022, rupiah menguat hingga 20,5 poin atau setara 0,14 persen menjadi Rp14.804 per USD dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di level Rp14.824 per USD.
 
Kondisi nilai tukar rupiah terpantau sudah menguat sejak pembukaan perdagangan yang sempat berada pada posisi Rp14.797 per USD.

Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp14.794-Rp14.806 per USD. Sementara year to date (ytd) return terpantau sebesar 3,79 persen.
 
Sedangkan mengutip data Yahoo Finance, rupiah diperdagangkan berada di posisi Rp14.810 per USD. Rupiah menguat 10 poin atau setara 0,0675 persen dari Rp14.820 per USD.
 
Baca juga: Ekonomi AS Menyusut 0,6%, Resmi Resesi?

Di sisi lain, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,19 persen menjadi 108,4670.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 0,9973 dolar AS dari 0,9965 dolar di sesi sebelumnya. Poundsterling Inggris naik menjadi 1,1828 dolar AS dari 1,1788 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6978 dolar AS dari 0,6906 dolar AS.
 
Sementara dolar AS dibeli 136,46 yen Jepang, lebih rendah dari 137,09 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9635 franc Swiss dari 0,9670 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2937 dolar Kanada dari 1,2976 dolar Kanada.
 
Ketua Fed Jerome Powell diperkirakan akan berbicara pada Jumat di simposium Jackson Hole bank sentral. Pedagang akan memperhatikannya untuk mencari petunjuk tentang jalur suku bunga Fed di masa depan.
 
"Kami pikir prospek masih terlalu tidak pasti bagi The Fed untuk mengambil kebijakan, karena tren yang menggembirakan baru-baru ini dalam data mungkin tidak dapat dipertahankan dalam jangka menengah," ujar Kepala Investasi di UBS Global Wealth Management Mark Haefele, dalam sebuah analisis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan