Ekonomi digital Indonesia. Foto : Medcom/Eko Nordiansyah.
Ekonomi digital Indonesia. Foto : Medcom/Eko Nordiansyah.

Sri Mulyani Ungkap Potensi Ekonomi Digital RI Terbesar Se-Asia Tenggara

Eko Nordiansyah • 11 Desember 2021 16:59
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan adanya pandemi covid-19 mendorong akselerasi transformasi menuju kepada digital teknologi. Terlebih nilai ekonomi digital Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai penjualan mencapai USD70 miliar.
 
"Dalam situasi pandemi, teknologi digital menjadi salah satu yang merupakan the winner karena pandemi membuat masyarakat tidak bisa berinteraksi secara fisik. Dalam situasi seperti ini, teknologi digital memberikan solusi," kata dia dalam The 3rd Indonesia Fintech Summit 2021 dilansir di Jakarta, Sabtu, 11 Desember 2021.
 
Ia menambahkan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di bidang teknologi digital ini. Bahkan menurut data Google, Temasek, dan Bain & Company, pembayaran digital di Indonesia diprediksi akan terus tumbuh dengan nilai transaksi bruto mencapai USD1,2 triliun pada 2025.

Di Indonesia, Sri Mulyani menyebut, pembayaran digital masih mendominasi industri financial technology (fintech). Selain itu, industri peer to peer (P2P) lending juga mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir baik dari sisi jumlah peminjam, pemberi pinjaman, hingga total nominal pinjaman.
 
"Nominal transaksi uang elektronik di Indonesia juga meningkat dari hanya Rp2 triliun pada 2012 menjadi Rp205 triliun pada tahun 2020. Ini menggambarkan bahwa dalam kurun waktu kurang dari satu dekade terdapat kenaikan 100 kali. Jadi kami tidak bicara tentang pertumbuhan linier satu digit, ini adalah eksponensial," ujarnya.
 
Oleh karena itu, pemerintah berharap kemajuan teknologi digital ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat maupun negara. Ia mencontohkan, transformasi digital yang dilakukan di Kementerian Keuangan melalui desain skenario transformasi digital yang akan dilakukan dalam kurun waktu empat tahun dari 2020 hingga 2024.
 
"Dengan adanya pandemi, maka transformasi itu kemudian terakselerasi menjadi hanya kurang dari tiga bulan. Seluruh nota-nota dan semuanya berubah ke digital," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan