Usulan agar Bank Indonesia (BI) mencetak uang dalam jumlah besar dinilai bisa membuat inflasi melonjak tinggi (hyperinflation). Foto: Antara/Wahyu Putro
Usulan agar Bank Indonesia (BI) mencetak uang dalam jumlah besar dinilai bisa membuat inflasi melonjak tinggi (hyperinflation). Foto: Antara/Wahyu Putro

Lonjakan Inflasi Mengancam Jika BI Banyak Cetak Uang

Eko Nordiansyah • 03 Mei 2020 13:12
Jakarta: Usulan agar Bank Indonesia (BI) mencetak uang dalam jumlah besar dinilai bisa membuat inflasi melonjak tinggi (hyperinflation). Pasalnya ketersediaan uang justru akan membuat harga-harga mengalami kenaikan yang tidak terkendali.
 
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyebut usulan mencetak uang harus dikaji secara hati-hati. Menurut dia, harus ada riset akademis mengingat nilai cetak uang yang diusulkan juga tidak kecil.
 
"Upaya penambahan supply uang tapi tidak berdasarkan pada permintaan ini bisa menyebabkan hyperinflation atau inflasi yang sangat tinggi. Ujungnya bisa memukul daya beli masyarakat," kata dia kepada Medcom.id di Jakarta, Minggu, 3 Mei 2020.

Dirinya menambahkan, ada banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum bank sentral mencetak uang dalam jumlah besar. Apalagi kebijakan cetak uang oleh BI akan berbeda jika dilakukan oleh bank sentral di Amerika Serikat (AS).
 
"BI kan bukan bank sentral AS yang cetak dolar. Kalau rupiah di cetak, siapa yang mau pakai? Beda dengan dolar dipakai 85 persen transaksi ekspor impor dunia," jelas dia.
 
Selain dampak terhadap inflasi, kebijakan cetak uang oleh BI juga bisa berdampak terhadap stabilitas mata uang rupiah. Kemudian juga dampaknya kepada sektor riil, pertumbuhan ekonomi sampai dengan serapan tenaga kerja.
 
"Konsekuensi dampak ke inflasi juga perlu diperhitungkan. Indonesia saat ini sudah dihadapi dengan prediksi krisis pangan, jangan lagi ditambah dengan potensi inflasi tinggi," pungkasnya.
 
Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sebelumnya mengusulkan BI mencetak uang sebanyak Rp4.000 triliun untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia dari dampak covid-19.
 
Menurutnya kebijakan pencetakan uang tidak akan menimbulkan inflasi. Sebab uang tersebut disalurkan untuk menjamin kebutuhan dasar serta menyelamatkan sektor riil dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan