Menurut Ibrahim, perbaikan data PMI manufaktur Juni 2020 diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini disambut positif para pelaku pasar.
"Ini cukup menggembirakan untuk pasar apalagi di saat kondisi ekonomi global yang terus mengalami kontraksi. Sehingga ini salah satu harapan ekonomi akan segera pulih," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 21 Juli 2020.
Adapun angka PMI manufaktur Indonesia pada akhir Juni 2020 menempati level 39,1. Nilai tersebut mengalami kenaikan 10 poin dibanding posisi Mei 2020 yang berada di angka 28,6.
"Angka PMI manufaktur Indonesia pada Juni pun memunculkan sebuah harapan. Meskipun belum bisa dibilang berekspansi, namun angka ini sudah jauh lebih baik dan bisa menjadi titik kebangkitan perekonomian nasional," harapnya.
Secara bersamaan, Bank Indonesia (BI) lebih tenang pascadata global cenderung menunjukkan angka positif. Kondisi ini diyakini bisa menstabilkan rupiah di akhir bulan ini walaupun menyentuh angka psikologis di level Rp15 ribu per USD yang dinilai sudah sesuai dengan fundamental ekonomi saat ini.
Guna mata uang Garuda tetap stabil, bank sentral pun harus bisa mengendalikan inflasi dan melakukan koordinasi dengan pemerintah bersama otoritas terkait dalam kerangka Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
"Hal tersebut untuk menentukan bauran kebijakan demi menjaga kedaulatan ekonomi dengan cara bauran kebijakan yang sudah dijalankan dengan penurunan suku bunga, kebijakan stimulus, serta menjaga inflasi agar tetap rendah dan terkendali," ucap Ibrahim.
Dalam penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah menguat. Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah menguat ke posisi Rp14.741 per USD dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.785 per USD.
Mata uang Garuda tersebut menguat 44 poin atau setara 0,30 persen. Sedangkan rentang gerak harian rupiah berada di level Rp14.730 per USD sampai Rp14.775 per USD.
Sedangkan menukil data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.825 per USD. Sementara berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.813 per USD atau mengalami penguatan sebanyak 19 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.832 per USD.
"Dalam perdagangan besok kemungkinan rupiah akan ditutup menguat tipis di level Rp14.700 per USD sampai Rp14.800 per USD," pungkas Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News