"Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan masih akan negatif di kuartal III-2020 sebenarnya sedikit banyak sudah diantisipasi sebagian pelaku pasar," kata Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Anggaraksa Arismunandar kepada Medcom.id, Rabu, 23 September 2020.
Anggaraksa menjelaskan perilaku pelaku pasar tersebut tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menunjukkan penurunan sejak akhir Agustus.
Mengutip data RTI, performa IHSG selama satu bulan terakhir masih merah yakni minus 8,34 persen. Pada perdagangan hari ini IHSG juga bergerak di zona merah yakni mencapai level 4.895,04 atau turun 0,8 persen sejak pembukaan.
"Hal ini terlihat dari pergerakan IHSG yang telah mengalami penurunan sejak akhir Agustus 2020," jelas dia.
Selain itu, belum ada sentimen yang mampu mendongkrak pasar menjadi lebih tinggi. Terlebih, kasus positif virus korona di Tanah Air terus meningkat.
"Minimnya sentimen positif ditambah pandemi covid-19 yang belum terlihat mereda akan semakin menekan IHSG di sisa 2020 ini," tambahnya.
Adapun antisipasi yang dilakukan oleh pelaku pasar adalah melakukan rebalancing aset ke instrumen investasi berisiko rendah. Sementara, untuk investor yang cenderung lebih agresif tetap mengoleksi saham secara lebih selektif.
"Untuk tipe investor moderat akan melakukan rebalancing ke jenis aset yang memiliki profil risiko lebih rendah seperti pasar uang atau emas," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id