"Dengan dolar menguat, ini ada kesempatan meningkatkan daya saing barang ekspor karena (barang) ekspor yang berbahan baku (produksi dengan) rupiah itu mempunyai daya saing lebih tinggi dan tentu kita harus menggenjot hal seperti ini," kata Airlangga, dilansir Antara, Senin, 24 Juni 2024.
Airlangga menyampaikan itu usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna mengenai Perekonomian di Istana Negara Jakarta.
Baca juga: Emas dan Dolar AS Jadi Investasi Paling Cuan |
Situasi geopolitik dunia
Dia menyatakan, menguatnya dolar AS terhadap rupiah antara lain diakibatkan situasi geopolitik dunia seperti perang di timur tengah serta Rusia dan Ukraina, hingga ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Menurutnya, pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami Indonesia, namun juga negara lain termasuk Jepang.
Terkait adanya pandangan pelemahan rupiah disebabkan kekhawatiran risiko fiskal yang terjadi di pemerintahan selanjutnya, Airlangga menekankan respons pasar sudah jelas terhadap kebijakan presiden terpilih.
Dia menyampaikan RAPBN 2025 sudah dibahas bersama DPR RI, dan anggaran makan bergizi gratis juga sudah ditetapkan dengan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk tahun pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News