Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan, Ramadan dan Idulfitri memang merupakan periode dengan outflow uang tunai tertinggi sepanjang tahun. Rata-rata BI mengeluarkan 30 persen dari total uang beredar pada periode ini.
"BI menyiapkan uang kartal, baik uang kertas dan logam sebesar Rp152,14 triliun. Ini untuk didistribusikan di seluruh wilayah Indonesia untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran," katanya dalam video conference di Jakarta, Rabu, 14 April 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia menambahkan, dari jumlah uang yang diedarkan itu, sebanyak 90,07 persen atau Rp137 triliun merupakan uang dengan pecahan besar yaitu Rp50 ribu dan Rp100 ribu. Sedangkan uang pecahan kecil di bawah Rp20 ribu hanya Rp15,2 triliun atau 9,93 persen saja.
Marlison menjelaskan, kenaikan kebutuhan uang kartal tahun ini disebabkan oleh mulai meningkatnya aktivitas masyarakat meski di tengah pandemi. Walaupun secara historis, uang kartal yang disiapkan BI untuk tahun ini masih lebih rendah dari rata-rata tahun sebelumnya.
"Pertama, kita telah memperhitungkan asumsi makroekonomi dengan semakin membaiknya kondisi ekonomi kita. Kemudian juga kita memperhatikan kebijakan pemerintah khususnya realisasi percepatan bansos tunai menjelang Idulfitri," ungkapnya.
Selain itu, pelaksanaan program vaksinasi yang semakin gencar dilakukan pemerintah juga akan mendorong mobilitas masyarakat semakin tinggi. Hal ini tentunya akan meningkatkan kebutuhan uang kartal, sehingga BI menyiapkan jumlah yang lebih besar pada 2021.
"Tentunya kita juga memperhatikan kebijakan pemerintah tentang larangan mudik Lebaran di masyarakat, walaupun juga ada dikecualikan mudik lokal di wilayah tertentu. Hal ini sudah menjadi pertimbangan kita untuk memproyeksikan kebutuhan uang kartal di periode Ramadan dan Lebaran 2021," pungkas dia.