Mengutip data Jisdor Bank Indonesia, Sabtu, 3 April 2021, nilai tukar rupiah pada perdagangan di awal pekan atau tepatnya Senin, 29 Maret, berada di level Rp14.434 per USD. Lalu pada Selasa, 30 Maret, mata uang Garuda tertekan ke posisi Rp14.481 per USD. Kemudian pada Rabu, 31 Maret, nilai tukar rupiah menguat ke posisi Rp14.572 per USD.
Sedangkan pada Kamis, 1 April, nilai tukar rupiah kembali melemah ke level Rp14.577 per USD. Kemudian pada Jumat, 2 April, perdagangan nilai tukar rupiah diliburkan karena memperingati Hari Besar Wafat Isa Almasih. Mata uang Garuda masih belum bertenaga penuh untuk menghantam mata uang Paman Sam.
Di sisi lain, periode perdagangan selama sepekan ini menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini atau Kamis, 1 April ditutup positif di level 6.011,456. Namun jika dilihat secara keseluruhan selama sepekan, IHSG turun 2,97 persen dari level 6.195,562 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami perubahan sebesar 0,60 persen atau menjadi Rp10,628 triliun dari Rp10,692 triliun pada pekan sebelumnya. Pasar modal Indonesia sampai dengan saat ini mencatat kapitalisasi pasar Rp7.101,430 triliun atau turun 2,85 persen selama sepekan ketimbang pekan sebelumnya yang sebesar Rp7.309,902 triliun.
Sedangkan untuk rata-rata frekuensi harian berubah sebesar 8,96 persen menjadi 1.003.634 kali transaksi dibandingkan dengan pada penutupan pekan sebelumnya yang mencatatkan 1.102.435 kali transaksi. Perubahan sebesar 12,51 terjadi pada data rata-rata volume transaksi harian menjadi 13,695 miliar saham dari 15,653 miliar saham sepekan yang lalu.
"Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,168 triliun. Sedangkan sepanjang 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp10,695 triliun," kata Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News