Ketua DK OJK Wimboh Santoso - - Foto: dok OJK
Ketua DK OJK Wimboh Santoso - - Foto: dok OJK

OJK: Pengembangan Keuangan Syariah Indonesia Penuh Tantangan

Annisa ayu artanti • 23 Januari 2021 13:45
Jakarta: Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebut perkembangan keuangan syariah nasional ke depan masih akan menghadapi banyak tantangan meskipun telah mencatatkan pertumbuhan positif.

Kinerja keuangan syariah di masa pandemi lebih baik dari industri keuangan konvensional. Persentase pembiayaan umum bank syariah tercatat tumbuh 9,5 persen. Sementara kredit perbankan nasional minus 2,41 persen.
 
"Khusus keuangan syariah alhamdulillah tumbuhnya tetap tinggi, dimana ini lebih bagus dari nasional," kata Wimboh dalam Musyawarah Nasional V Masyarakat Ekonomi Syariah, Sabtu, 23 Januari 2021.
 
Wimboh mengungkapkan tantangan keuangan syariah dalam negeri antara lain, market share yang masih lebih rendah yakni 9,9 persen. Sejauh ini pertumbuhan ekonomi nasional masih didorong oleh aktivitas keuangan konvensional.

Kemudian literasi keuangan syariah juga masih rendah atau berada di level 8,93 persen sedangkan untuk konvensional mencapai 38,03 persen.
 
"Sementara itu inklusi keuangan syariah sebesar 9,1 persen juga masih tertinggal dibandingkan nasional 76,1 persen. Ini semua karena umat dan masyarakat ekonomi syariah lebih banyak di daerah yang mungkin belum tersentuh oleh edukasi dan literasi," ungkapnya.
 
Tantangan berikutnya terkait diferensiasi bisnis syariah yang sangat terbatas. Wimboh mengakui produk-produk syariah belum mampu menyaingi keuangan konvensional.

 
Lalu produk syariah juga belum mengoptimalkan kehadiran teknologi, padahal tranformasi digital di Tanah Air mulai berkembang pesat. Di sisi lain, sumber daya manusia (SDM) turut menjadi kendala.
 
"Ini harus kita lihat bersama apakah ada birokrasi yang menghambat sehingga setiap produk fintek selalu yang datang pertama adalah yang konvensional. Saya harapkan side by side, ketika ada di konvensional ada juga syariah," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan