Berdasarkan data perdagangan BEI, dalam dua hari terakhir saham TORN ditransaksikan mencapai Rp277,29 miliar. Jumlah tersebut akumulasi dari perdagangan hari pertama Rabu yakni Rp131,67 miliar dan Kamis Rp145,62 miliar.
Pada perdagangan pertama Rabu, saham TRON melesat 31,11 persen dari harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dan ditutup di level Rp236 per saham. Pada Kamis, 9 Maret 2023, saham TRON lagi-lagi melesat 15,25 persen ke level Rp272 per saham dengan harga rata-rata ditransaksikan di level Rp255,65 per saham.
Volume transaksi pada perdagangan Kamis mencapai 569,47 juta saham dengan kapitalisasi pasar atau market cap mencapai Rp802,40 miliar. Ini menjadikan saham TRON paling aktif nomor tiga pada perdagangan Kamis setelah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE).
Baca juga: Gurita Bisnis RANS Entertainment dan Orang-orang Penting Dibaliknya, Siapa Saja? |
Masuk jajaran top gainers
Tak hanya aktif ditransaksikan, saham TRON juga masuk saham top gainers atau deretan saham-saham dengan keuntungan (cuan) harian terbesar di BEI pada perdagangan Kamis di urutan lima besar bersama SAGE, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Menthobi Karyatama Tbk (MKTR), dan PT Vastland Indonesia Tbk (VAST).Dalam dua hari terakhir, net foreign buy atau beli bersih investor asing di saham TRON mencapai Rp25,80 miliar di semua pasar, terbanyak di pasar negosiasi dan tunai.
Pada Rabu pekan ini, PT TKDN resmi listing dengan menawarkan sebanyak 750 juta saham biasa atau 25,42 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga perdana Rp180 per saham, sehingga perseroan berhasil mengantongi dana IPO sebesar Rp135 miliar.
Minat saham TRON sudah terlihat pada masa penawaran umum. Berdasarkan sistem e-IPO, pada masa IPO itu, perseroan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 27,29 kali, yang mana penyebaran pembeli saham tersebar pada 38 provinsi di seluruh Indonesia dan enam negara di dunia di antaranya Tiongkok, Italia, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, dan Malaysia.
Adapun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek sekaligus penjamin emisi efek yakni PT Surya Fajar Sekuritas, dengan komitmen kesanggupan penuh (full commitment).
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga menggelar Program Kepemilikan Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation/ESA) melalui penjatahan saham, maksimal lima persen dari jumlah penerbitan saham baru yang ditawarkan dalam IPO atau 37,5 juta saham.
Perseroan juga menerbitkan sebanyak 375 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru maksimal 17,05 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran ini diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru.
Setiap pemegang dua saham baru, berhak mendapat satu Waran Seri I, dan setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru TKDN. Harga pelaksanaan waran yakni Rp250 per saham sehingga total hasil pelaksanaan waran maksimal sebesar Rp93,75 miliar. Pelaksanaan waran berlaku enam bulan atau lebih sejak efek tersebut diterbitkan, yakni mulai 8 September 2023 sampai dengan 7 Maret 2025.
Baca juga: Yuk Mengenal 3 Poin Penting Istilah dalam IPO |
Dana IPO untuk belanja modal
Presiden Direktur PT TKDN David Santoso mengatakan sebesar 30 persen dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan areal operasional yang berlokasi di Jawa Barat, serta pengembangan command center dan pabrik untuk peralatan hardware."Kami juga akan melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal II-2023. Transaksi perluasan area operasional akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal II-2023, sedangkan penambahan dan pengembangan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal III-2023," katanya, dalam keterangan resminya, Jumat, 10 Maret 2023.
Sedangkan sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia.
Selanjutnya untuk biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). Salah satu yang tengah direncanakan adalah sistem kartu untuk universal payment yang tidak terikat kepada bank tertentu dan bersifat universal.
David menjelaskan, setelah IPO ini, direksi perseroan berencana untuk membagikan dividen kepada pemegang saham dengan nilai sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih dimulai dari 2024 memakai buku untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News