"Prediksi saya, market akan antusias dengan IPO PHE ini. Nah, kalau IPO ini berhasil maka tentunya ini akan menjadi sumber cash bagi Pertamina untuk pengembangan sektor hulu," kata Sunarsip dilansir dari Antara, Kamis, 22 Juni 2023.
Dia menambahkan PHE merupakan salah satu perusahaan hulu migas terbesar milik Pertamina. Hal ini tentu menjadi daya tarik investor untuk masuk dan membeli saham PHE.
"Di sisi lain, PHE juga akan memperoleh manfaat dengan IPO ini. Melalui IPO, PHE menjadi semakin menarik di lihat oleh investor. Valuasinya berpotensi meningkat seiring dengan pergerakan harga sahamnya yang di-priced sesuai harga pasar," kata Sunarsip.
Aksi korporasi IPO PHE ini juga memiliki dampak positif secara makro. Aksi ini akan menarik investor asing dan tentunya membawa valuta asing (valas) masuk ke Indonesia. Masuknya valas ini, kata dia, akan memperkuat posisi capital inflow yang selama 2023 sudah kembali masuk ke Indonesia.
"Selain menciptakan sentimen positif bagi pasar keuangan, valasnya sendiri akan menambah pundi-pundi devisa kita untuk memenuhi kebutuhan valas di dalam negeri," kata Sunarsip.
Efek domino positif lainnya adalah raihan skor GCG sebesar 85,05 juga akan menjadi daya tarik sendiri bagi investor untuk memiliki saham PHE. Dia yakin prestasi ini akan meningkatkan kepercayaan calon investor mengenai tata kelola dan akan menjadi concern para penanam modal.
"Melalui IPO peluang PHE dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya di pengembangan bisnis hulu di luar negeri menjadi semakin besar. Sebab, melalui IPO, PHE jadi jadi lebih dikenal dan dapat menyejajarkan kapabilitasnya dengan perusahaan-perusahaan hulu migas besar di luar negeri," kata Sunarsip.
Baca: Ini Keuntungan Pertamina Garap Blok Migas di Aljazair
Rencana IPO PHE disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir. Erick memastikan bahwa PHE dan sub holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III yakni PalmCo, akan melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO tahun ini.
"Kalau yang PTPN dan Pertamina ya kalau bisa tahun ini, kenapa tidak," kata Erick, pekan lalu.
Menurutnya, aksi korporasi ini merupakan momentum untuk meningkatkan ketahanan energi. Menurutnya, IPO sebagai upaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas di dalam negeri.
"Tentu rencana ini tidak lain untuk meningkatkan produksi minyak kita, kalau bisa 5% naik, gas juga kita harus tingkatkan produktivitasnya," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News