Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.

Ini Dia Profil Perry Warjiyo, Calon Gubernur BI 'Dua Periode' yang Dipercaya Jokowi

Husen Miftahudin • 22 Februari 2023 14:39
Jakarta: Nama Perry Warjiyo kembali dikabarkan akan menjadi calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028. Perry masih dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali memimpin bank sentral.
 
Pada periode sebelumnya, 2018-2023, Perry merupakan calon tunggal Gubernur BI yang ditunjuk Jokowi, yang akhirnya direstui DPR RI.
 
Dengan kabar terbaru ini, maka tiga nama selain Perry yang berebut menjadi Gubernur BI, sirna sudah. Ketiganya adalah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, dan Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti.


Profil Perry


Perry merupakan nama yang 'paling BI banget'. Bagaimana tidak, pria kelahiran Sukoharjo pada 1959 ini memulai kariernya di Bank Indonesia sejak 1984, setelah dua tahun lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 1982.

Di Bank Indonesia, Perry berkutat pada area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur.
 
Karier Perry di Bank Indonesia dimulai dari staf di Desk Penyelamatan Kredit, Urusan Pemeriksaan, dan Pengawasan Kredit pada 1992 sampai kemudian dia diangkat menjadi Staf Gubernur Bank Indonesia pada 1995.
 
Pada 1998, Perry kembali diangkat menjadi Kepala Biro Gubernur. Di 2001, dia memegang peran penting sebagai project leader Unit Khusus Program Transformasi (UKPT) hingga akhirnya di 2003 dia menempati posisi strategis sebagai Direktur Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan.
 
Pada 2005, Perry diangkat menjadi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia hingga 2007. Lalu pada 2007 hingga 2009, Perry diangkat menjadi Direktur Eksekutif, South East Asia Voting Group (SEAVG) International Monetary Fund (IMF) mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group.
 
Pada 2009, ia kembali lagi ke Bank Indonesia. Pada 2013 ia diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018. Melihat kinerja dan senioritasnya di Bank Indonesia, akhirnya Presiden Jokowi menunjuk Perry sebagai Gubernur untuk periode 2018-2023.
 
Baca juga: Presiden Segera Umumkan Nama Gubernur BI


Pendidikan Perry


Kecintaannya pada ilmu pengetahuan membuat Perry gemar menulis dan pernah menerbitkan sejumlah buku, jurnal, dan makalah di bidang ekonomi, moneter, dan isu-isu internasional. Hal ini berkat pendidikannya yang mumpuni.
 
Setelah lulus dari SMA Negeri 3 Solo pada 1976, Perry langsung menimba ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ia mendapatkan gelar sarjana pada 1982.
 
Kemudian ia meraih gelar Master of Science (M.Sc) pada bidang ekonomi moneter dan internasional dari Iowa State University, Ames, Iowa, Amerika Serikat (AS) pada 1989.
 
Dua tahun berselang, ia meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) untuk bidang ekonomi moneter dan internasional di universitas yang sama pada 1991.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan