Menurut timeline initial public offering (IPO) yang terdapat dalam bahan paparan mini expose, Bukalapak telah melakukan registrasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 Mei 2021.
Lalu IPO pricing diperoleh pada 9 Juli 2021 dan memperoleh final registrasi dari OJK pada 13 Juli 2021. Selanjutnya pada 23 Juli hingga 27 Juli 2021 yang akan datang akan dilakukan penawaran saham dan secara resmi melantai di bursa pada 29 Juli 2021.
Apakah waktu tersebut sudah tepat?
Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengatakan, jika melihat data statistik pemilihan IPO Bukalapak pada Juli 2021 sudah tepat, karena berdasarkan perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat.
"Kalau lihat sikon (situasi kondisi) IHSG, Juli cocok untuk IPO," katanya kepada Medcom.id, Rabu, 23 Juni 2021.
Jika manajemen Bukalapak memutuskan untuk mengundur waktu IPO menjadi Agustus 2021 justru dinilainya kurang tepat. Sebab, di bulan tersebut IHSG cenderung melemah.
"Agustus yang IHSG rentan merah. Kalau IHSG merah jangan IPO karena bisa enggak laku," ucapnya.
Bukalapak ingin mengumpulkan dana hingga USD800 juta atau setara Rp11,2 triliun (kurs Rp14.000 per USD). Rencananya Bukalapak bakal melakukan IPO pada Agustus.
Melansir Channel News Asia, Rabu, 16 Juni 2021, dua sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan rencana tersebut kemungkinan akan menjadi IPO startup terbesar di Asia Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News