"Pemerintah masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 7,0 persen dapat tercapai, walaupun banyak pengamat ekonomi yang bertolak belakang mengenai persentasenya. Namun, pasar terus mengapresiasi keteguhan pemerintah yang tetap kuat di angka tersebut," ucap Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam siaran persnya, Rabu, 4 Agustus 2021.
Lebih lanjut Ibrahim menjelaskan, salah satu indikator yang mendukung kenaikan pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya mobilitas masyarakat pada kuartal II-2021. Hal ini mendorong kenaikan permintaan yang berpengaruh pada kredit yang mulai mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi pada Juni 2021 sebesar 1,83 persen secara year to date (ytd).
"Sehingga bisa terlihat dari konsumsi masyarakat yang menggeliat dan investasi kembali berjalan, dan itu bisa terlihat dari dua bulan (Mei-Juni) di kuartal kedua," paparnya.
Kendati demikian, seiring dengan peningkatan kasus aktif pada Juni 2021 yang menahan kembali aktivitas masyarakat, tercermin dari penurunan kenaikan aktivitas dari 6,7 persen pada Mei 2021 menjadi 5,2 persen pada Juni 2021, dapat sedikit berpengaruh terhadap prediksi semula.
Selain itu, efektivitas pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level empat pada awal paruh kedua tahun ini disertai peningkatan distribusi dan pelaksanaan vaksinasi covid-19, serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, akan dapat mengakselerasi pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat ke depan.
"Pertumbuhan saat ini, masih ditopang oleh sektor konsumsi yang sangat tergantung dari mobilitas masyarakat," tutur Ibrahim.
Dari faktor eksternal, indeks dolar Amerika Serikat (USD) masih bergerak melemah dan tetap mendekati posisi terendah baru-baru ini. Data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan di Selandia Baru meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga, sementara data pekerjaan AS yang akan dirilis sepanjang minggu ini dapat menunjukkan langkah Federal Reserve AS untuk hal yang sama.
Investor menunggu perubahan pekerjaan non-pertanian ADP untuk Juli, bersama dengan indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur komposit Markit, PMI jasa dan PMI non-manufaktur Institute of Supply Management (ISM), yang akan dirilis. Data tersebut muncul menjelang laporan pekerjaan AS terbaru, yang akan dirilis pada hari Jumat.
"Ketua Fed Jerome Powell mengulangi bahwa kenaikan suku bunga 'jauh' karena The Fed menurunkan keputusan kebijakannya selama seminggu terakhir. Pasar tenaga kerja akan membutuhkan waktu untuk pulih dari dampak covid-19 dan lebih banyak yang harus dilakukan agar ekonomi dapat sepenuhnya kembali ke jalurnya," kata Ibrahim.
Menurutnya, titik fokus lain bagi investor adalah keputusan kebijakan Bank Of England yang akan diumumkan pada hari Kamis. Pasar swap sudah memperkirakan kenaikan suku bunga sekitar Juni 2022.
"Jika BOE mengkomunikasikan pandangan yang lebih hati-hati, maka kita bisa melihat spekulasi kenaikan pada Juni 2022 ditekan kembali, memberi tekanan pada sterling," jelasnya.
Mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat ke level Rp14.312 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 30 poin atau setara 0,21 persen dari posisi Rp14.342 per USD pada penutupan perdagangan di hari sebelumnya.
Menukil data Yahoo Finance, rupiah juga berada di zona hijau pada posisi Rp14.310 per USD. Rupiah mengalami kenaikan sebanyak 50 poin atau setara 0,35 persen dari Rp14.360 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.324 per USD atau menguat 38 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.362 per USD.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.300 per USD hingga Rp14.340 per USD," pungkas Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id