"Kalau dibandingkan industri konvensional, market share (keuangan) syariah sudah mencapai 10 persen. Ini menunjukan potensi syariah ke depan cukup baik. Perlu didukung semua agar market share keuangan syariah meningkat," ujar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat, Kamis, 30 September 2021.
Lebih lanjut, Teguh menyoroti tren pertumbuhan pada perbankan syariah, DPK (dana pihak ketiga) perbankan syariah tumbuh 16,54 persen per Juni 2021. Hal ini juga didukung pertumbuhan aset perbankan syariah sebesar 15,8 persen dan pembiayaan sebesar 7,35 persen.
"Artinya, jika dibandingkan dengan (perbankan) konvensional, (perbankan) syariah ini terus tumbuh positif dari mulai pandemi (covid-19). Ini menunjukkan dalam kondisi apapun, syariah masih tahan dan berkembang dengan baik," pungkasnya.
Pihaknya mengungkapkan bahwa market share perbankan syariah per Juni 2021 juga tumbuh 6,59 persen. Teguh pun berharap market share perbankan syariah bisa mencapai 10 persen pada tahun berikutnya.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia M. Anwar Bashori menuturkan industri keuangan syariah harus bisa beradaptasi dengan digitalisasi. Salah satu upaya menuju digitalisasi ialah dengan mengadaptasi QRIS.
"QRIS ini per 17 September 2021 sudah mencapai 10,45 juta merchant. Ini dilakukan di 34 provinsi atau 480 kabupaten/kota, dengan 96 persen merchant merupakan usaha mikro dan kecil," jelas Anwar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News