Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, lonjakan kasus covid-19 tersebut membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat. Alhasil, aktivitas dan omzet usaha mengalami penurunan drastis.
Kondisi ini menyebabkan indikator kegiatan usaha lainnya, seperti pemesanan dan persediaan barang input serta penggunaan tenaga kerja ikut mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Namun, pelaku UMKM kembali sangat optimis menyongsong kuartal IV-2021 karena pandemi covid-19 semakin terkendali, disertai dengan relaksasi PPKM Mikro dan pembukaan kembali kegiatan usaha," ucap Sunarso dikutip dari siaran persnya, Rabu, 27 Oktober 2021.
Optimisme para pelaku UMKM menyongsong bisnis di kuartal terakhir tahun ini tergambar dalam ekspektasi Indeks Bisnis UMKM yang naik signifikan sebesar 49,8 persen ke level 132,0. Angka ini jauh di atas level 100.
Dalam hasil riset Indeks Bisnis UMKM juga menunjukkan fakta bahwa meskipun terdampak pandemi covid-19, namun pelaku UMKM cukup kuat bertahan dan resilien terhadap krisis yang terjadi. Tercatat hanya 20 persen pelaku UMKM yang pernah berhenti beroperasi selama periode pandemi, yakni pada Maret 2020 hingga September 2021.
"Sementara sisanya, yakni sebesar 80 persen UMKM terus mempertahankan dan menjalankan bisnisnya di tengah kondisi yang menantang," papar Sunarso.
Di sisi lain, BRI mencatat penyaluran kredit hingga akhir September 2021 sebesar Rp1.026,42 triliun atau tumbuh 9,74 persen (yoy). Salah satu faktor utama penopang pertumbuhan kredit konsolidasian BRI yakni penyaluran kredit segmen UMKM yang tumbuh 12,50 persen (yoy) atau mencapai Rp848,60 triliun.
Capaian tersebut membuat proporsi kredit UMKM dibanding total kredit BRI mengalami peningkatan, dari semula 80,65 persen pada akhir September 2020 menjadi 82,67 persen pada akhir September 2021.
"Peningkatan penyaluran kredit UMKM yang sangat signifikan pada kuartal III-2021 tidak terlepas dari pembentukan sinergi holding Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM, disamping pemulihan kondisi ekonomi akibat kian melandainya pandemi," jelas dia.
Bila dirinci per segmen, penyaluran kredit mikro BRI tercatat Rp464,66 triliun, kredit konsumer sebesar Rp147,16 triliun, kredit kecil dan menengah Rp236,77 triliun, serta kredit korporasi Rp177,83 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News