Untuk memanfaatkan momentum tersebut, Presiden Direktur Syailendra Capital Fajar R Hidayat mengatakan pihaknya menyiapkan beberapa produk baru reksa dana berbasis ritel di tahun ini.
"Produk ini dibentuk untuk menangkap peluang pertumbuhan investor ritel yang cukup pesat belakangan ini," ungkap Fajar dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 14 April 2021.
Untuk reksa dana indeks, perusahaan juga telah menyiapkan beberapa produk. Sebab, saat ini pasar reksa dana indeks masih punya ruang besar untuk terus tumbuh. Apalagi reksa dana indeks menawarkan transparansi yang akan memudahkan investor.
"Dengan berbagai produk reksa dana baru yang sudah disiapkan ini, saya optimistis Syailendra bisa mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar lima sampai 10 persen dibandingkan tahun lalu," harapnya.
Adapun pada akhir tahun lalu, dana kelolaan Syailendra mencapai Rp23,43 triliun. Sementara per akhir Februari 2021, dana kelolaan Syailendra tumbuh 4,35 persen menjadi Rp24,45 triliun.
Jumlah tersebut tidak termasuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD), yang merupakan urutan ke-9 [MS7] di industri aset manajemen Indonesia. Jika termasuk semua jenis reksa dana, maka total dana kelolaan Syailendra sebesar Rp26,14 triliun.
"Saat ini Syailendra menguasai 4,15 persen market share dari seluruh dana kelolaan industri manajer investasi," terangnya.
Syailendra Capital merupakan salah satu pemain besar di industri reksa dana. "Dari total dana kelolaan alias asset under management, Syailendra masuk 10 besar di industri reksa dana," pungkas Fajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News