Berdasarkan ringkasan laporan keuangan perseroan, pendapatan pada kuartal III-2020 tercatat Rp401,54 miliar, lebih tinggi dari kuartal II-2020 yang tercatat Rp265,86 miliar.
Kenaikan pendapatan tersebut seiring dengan cost management yang lebih baik. Hal ini terbukti dengan gross profit margin di kuartal III-2020 sebesar 12,1 persen dibandingkan kuartal II-2020 sebesar -0,5 persen.
Emiten berkode BIRD ini juga mencatat EBITDA perseroan di kuartal III-2020 naik tajam dari sebelumnya Rp7,5 miliar di kuartal II-2020 menjadi Rp69,1 miliar di kuartal III-2020.
Direktur Utama Blue Bird Noni Purnomo mengatakan performa perseroan di kuartal III-2020 merupakan pembuktian bahwa perseroan berada dalam trayek recovery yang solid, meskipun di September Jakarta sempat kembali memberlakukan PSBB ketat.
"Dengan kinerja yang berhasil kami capai pada kuartal III-2020 ini, perseroan telah berhasil melewati situasi terburuk dan kami lebih optimis dalam menatap proyeksi di masa yang akan datang," kata Noni dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 11 Desember 2020.
Berdasarkan peningkatan pendapatn tersebut juga membantu perseroan menekan rugi dari Rp108,74 miliar pada kuartal II-2020 menjadi Rp62,98 miliar.
Selain itu, perseroan juga menunjukkan langkah efisiensi pengeluaran yang terjadi di seluruh lini perseroan, dimana total operational expenditure pada kuartal III-2020 berada di angka Rp118 miliar, merupakan angka terendah sejak kuartal I-2019.
Di sisi lain, Noni menambahkan, peningkatan kinerja dari perusahaan didukung oleh ketatnya penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran covid-19.
"Guna memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna Bluebird selalu melakukan penyemprotan cairan desinfektan di seluruh armada taksi, melakukan pengecekan temperatur bagi pengemudi sebelum beroperasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id