Mengacu data Bloomberg, Jumat, 18 Oktober 2024, rupiah melemah tipis 5,5 poin atau 0,04 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah sembilan poin atau setara 0,06 persen menjadi Rp15.499 per USD.
Seperti diketahui, pada penutupan perdagangan kemarin rupiah berada di posisi Rp15.490 per USD. Rupiah diperkirakan akan bergerak Rp15.489 hingga Rp15.514 per USD.
Baca juga: Rupiah Menguat Tipis Terdorong Sentimen Kursi Menteri Prabowo |
Melansir Antara, rupiah dibuka turun setelah data ekonomi AS membaik secara signifikan.
“Dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama setelah data ekonomi AS membaik secara signifikan. Penjualan Ritel AS pada September 2024 secara mengejutkan meningkat menjadi 0,4 persen month on month (mom) dari sebelumnya 0,1 persen mom pada Agustus 2024,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.
Data ritel melampaui estimasi konsensus, yang hanya mencapai 0,3 persen mom. Initial Jobless Claims untuk pekan yang berakhir pada 11 Oktober 2024 turun menjadi 241 ribu dari 260 ribu, jauh lebih rendah dari yang diperkirakan 259 ribu.
Data ekonomi AS yang lebih baik meningkatkan ketidakpastian mengenai jalur penurunan suku bunga bank sentral AS atau The Fed di sisa tahun 2024.
Saat ini, probabilitas penurunan suku bunga 25 basis poin (bps) dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Desember 2024 adalah sekitar 70 persen, turun dari sebelumnya 80 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News