Ilustrasi. Foto: MI/Usman
Ilustrasi. Foto: MI/Usman

IHSG Menguat, Pelaku Pasar Wait and See Suku Bunga BI

Annisa ayu artanti • 21 Mei 2025 10:13
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat sebesar 20,10 poin atau naik 0,60 persen ke level 7.114,70 pagi ini.
 
Melansir Antra, Rabu, 21 Mei 2025, penguatan ini turut diikuti oleh indeks LQ45, yang berisi saham-saham unggulan, naik 2,96 poin atau 0,37 persen ke posisi 805,51.
 
Kinerja positif ini menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia masih cukup resilient, meski berada di tengah ketidakpastian global. 

Tapi, apa yang sebenarnya mendorong IHSG ke zona hijau pagi ini?

Menanti sinyal BI Rate

Salah satu sentimen utama yang diperhatikan pelaku pasar adalah keputusan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Rapat Dewan Gubernur BI yang digelar pada 20-21 Mei 2025 menjadi pusat perhatian investor.
 
Dalam pertemuan sebelumnya (April 2025), BI masih menahan suku bunga di level 5,75 persen. Namun, sejumlah analis memproyeksikan bahwa BI berpotensi menurunkan suku bunga ke level 5,50 persen pada Mei ini. Alasannya? Rupiah terbilang stabil dan cenderung menguat, serta perlambatan ekonomi domestik yang mulai terasa.
 
Baca juga: IHSG Dibuka Menguat! Sinyal Positif Jelang Keputusan BI dan Arah Suku Bunga Tiongkok

Penurunan suku bunga biasanya menjadi kabar baik bagi pasar saham. Dengan biaya pinjaman yang lebih rendah, aktivitas bisnis berpotensi meningkat dan mendorong kinerja emiten di bursa.

Proyeksi ekonomi makro 2026 

Selain suku bunga, pasar juga mencermati paparan kerangka ekonomi makro dan kebijakan fiskal awal tahun 2026 yang disampaikan pemerintah kepada DPR.
 
Dalam pemaparan tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,2 hingga 5,8 persen, inflasi 1,5 hingga 3,5 persen, serta nilai tukar rupiah antara Rp16.500 hingga Rp16.900 per dolar AS.
 
Angka-angka ini menjadi penting karena menjadi dasar dalam penyusunan Rancangan APBN 2026. 
 
Harapannya, proyeksi makro ini akan memberi gambaran lebih jelas terhadap arah kebijakan fiskal dan peluang sektor-sektor strategis.
 
Dengan IHSG yang bergerak naik dan ekspektasi pelonggaran suku bunga, investor disarankan untuk tetap mencermati sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti properti, konstruksi, dan perbankan.
 
Pasar juga akan mencari kepastian dari sinyal global dan regional, terutama terkait inflasi AS, arah kebijakan The Fed, serta perkembangan geopolitik yang bisa memengaruhi sentimen.
 
Untuk investor ritel, momentum penguatan ini bisa dimanfaatkan untuk akumulasi saham-saham berfundamental baik, sembari tetap menerapkan strategi diversifikasi dan manajemen risiko.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan