Sejak bertransformasi digital hampir empat tahun lalu, saat ini Bank Neo Commerce memiliki lebih dari 26 juta nasabah. Banyaknya nasabah yang dimiliki saat ini berbanding lurus dengan semakin lengkapnya produk dan jasa yang ditawarkan.
Pengembangan layanan dan fitur yang dilakukan oleh BNC didasari oleh analisis dan use case dari perilaku transaksi nasabah existing. Dengan demikian, BNC mendorong para nasabah untuk semakin aktif untuk menggunakan berbagai fitur dan layanan keuangan yang disediakan oleh BNC sebagai solusi keuangan khususnya bagi nasabah dan masyarakat secara umum.
Melengkapi siklus transaksi nasabah, sejak pertengahan tahun lalu, BNC menyediakan layanan tarik tunai tanpa kartu (cardless cash withdrawal). Layanan ini memungkinkan nasabah BNC untuk dapat melakukan tarik tunai di gerai-gerai Indomaret tanpa menggunakan kartu. Layanan tarik tunai tanpa kartu ini juga telah dapat dilakukan di ATM BNI, CIMB Niaga, dan BRI yang berlogo Prima.
"Bank Neo Commerce terus melakukan berbagai inovasi. Sejak meluncurkan neobank di awal 2021 lalu, aplikasi mobile banking BNC tersebut dikenal sebagai aplikasi perbankan berbasis digital yang memiliki layanan dan fitur lengkap dan terintegrasi yang dapat melayani berbagai kebutuhan, khususnya bagi nasabah perorangan, dan mulai tahun lalu memperluas cakupan ke segmen nasabah UMKM," kata Direktur Bisnis Bank Neo Commerce Aditya Windarwo, dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Juni 2024.
Dengan perluasan segmen tersebut, BNC juga menambah fitur dan layanan yang semakin beragam, seperti pembayaran melalui QRIS dan VA, juga Neo Bisnis yang dapat membantu pelaku UMKM untuk meningkatkan kegiatan usahanya. Tidak hanya itu, BNC juga mengembangkan layanan Corporate Internet Banking (CIB) khusus bagi nasabah korporasi, yang dilengkapi dengan layanan payroll.
Baca juga: Sepanjang 2023, BNC Sudah Salurkan Kredit Rp10,78 Triliun |
BNC bidik 100 ribu rekening aktif dari layanan payroll
Hingga kini BNC telah melayani sebanyak 51 ribu rekening korporasi aktif yang berasal dari kerja sama dengan lebih dari 200 perusahaan dalam penyaluran payroll karyawannya.
"Kami menargetkan untuk dapat menjangkau hingga 100 ribu rekening aktif dari layanan payroll hingga akhir 2024 ini. Ini agar mendorong pertumbuhan dana murah (CASA) juga, agar porsinya bisa di kisaran 30 persen dari total DPK. Kami ingin layanan keuangan yang solutif dan inovatif ini mampu membantu nasabah-nasabah kami dalam memenuhi kebutuhan transaksi keuangan mereka," ungkap Aditya.
Sebagai bank dengan layanan digital terlengkap saat ini, ke depan BNC akan terus berupaya untuk mencatatkan perbaikan kinerja dari waktu ke waktu. Dari segi layanan, BNC akan terus melakukan inovasi dan berupaya selalu memberikan layanan keuangan yang solutif bagi nasabah, dan masyarakat Indonesia secara umum. Hal ini merupakan komitmen BNC dalam menjawab kebutuhan para nasabah dan juga untuk meningkatkan keaktifan nasabah existing BNC.
"Tidak hanya itu, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab, kami juga senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian pada seluruh pelaksanaan operasional Bank," lanjut dia.
Prinsip kehati-hatian tentunya juga sangat diterapkan oleh BNC terutama dalam hal kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank. Salah satunya adalah dengan menjaga Rasio NPL berada di bawah rasio yang ditetapkan oleh regulator.
Menurut dia, upaya yang dilakukan dalam menjaga NPL agar tetap rendah adalah dengan penataan seluruh proses bisnis yang menyeluruh serta menjalankan manajemen risiko yang lebih komprehensif. Dengan demikian, kredit yang disalurkan berkualitas dengan risiko yang dapat terkelola dengan baik.
"Dengan terus berinovasi dan dengan meningkatkan layanan yang sesuai kebutuhan masyarakat melalui Neo Experience yang selalu BNC tawarkan, BNC dapat menjadi bank dengan layanan digital yang selalu menjadi pilihan yang dapat terus diandalkan dalam hal layanan keuangan," kata Aditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News